Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2013, Suhu Politik Akan Memanas

Kompas.com - 29/12/2012, 22:37 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilihan Presiden 2014 semakin dekat. Sepanjang tahun 2013 akan menjadi tahun para calon pemimpin dan partai politik bersiap menuju pesta demokrasi. Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi mengatakan, pada tahun 2013 partai politik (parpol) akan semakin gencar mengusung kandidatnya.

"Semua mesin partai akan semakin dipanaskan untuk sambut pemilu," ujar Burhanuddin seusai mengisi seminar di Gren Alia Hotel Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/12/2012).

Pengamat politik yang juga dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan, para parpol pada 2013 akan ramai-ramai membentuk citra. "Jadi politik akan semakin ramai bukan oleh substansi, tapi oleh brand image atau pencitraan dan di tengah memanasnya suhu politik seperti ini, di situlah peran media dan civil society mengingatkan partai," terangnya.

Menurut Burhanuddin, perilaku parpol akan menunjukkan persaingan untuk mendapat posisi strategis pada 2014. Di samping itu, Burhanuddin berharap para parpol tidak fokus dengan membangun popularitas semata. "Logika yang dibangun logika popularitas dan elektabilitas. Asketisme politik akan semakin hilang. Saya khawatir politik saling menyandera, juga akan semakin menguat karena bagian dari usaha mendegradasi lawan politiknya," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini seharusnya ada beberapa calon alternatif yang memiliki rekam jejak yang baik. Namun sayangnya, kualitas tanpa popularitas menjadi suatu kelemahan. "Itu kelemahan mendasarnya, mereka enggak punya kendaraan yang memadai. Tidak punya sumber kekuatan finansial yang baik, popularitasnya parah, bagaimana orang mau memilih kalau dikenal saja tidak? Itu kelemahan paling mendasar, padahal kualitas pribadi mereka baik sekali," ujarnya.

"Harapannya ada inisiasi masyarakat madani mengusung calon alternatif yang baik rekam jejaknya agar dikenal publik," tambahnya.

Di tempat yang sama, pengamat politik Yudi Latif mengatakan, pada 2013 para parpol juga mementingkan kondisi finansial dalam kampanye pada 2014. Ia mengingatkan, selain popularitas yang kuat, calon pemimpin harus segera memiliki visi dan misi yang konkret untuk perubahan pemerintahan Indonesia.

"2013 tentu akan makin sengit, gegap gempita karena menjelang pemilu. Setiap partai akan mengamankan kepentingan finansial," ujarnya.

Burhanudin menambahkan, harus ada aturan main dalam pendanaan parpol nantinya agar tidak menjadi sumber korupsi politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

    Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

    Nasional
    Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

    Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

    Nasional
    KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

    KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

    Nasional
    Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

    Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

    Nasional
    PDN Diserang 'Ransomware', Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

    PDN Diserang "Ransomware", Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

    Nasional
    PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

    PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

    Nasional
    Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

    Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

    Nasional
    Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

    Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

    Nasional
    Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

    Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

    Nasional
    Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

    Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

    Nasional
    Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: 'Nusantara Baru, Indonesia Maju'

    Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: "Nusantara Baru, Indonesia Maju"

    Nasional
    KPI Tegaskan Belum Pernah Terima Draf Resmi RUU Penyiaran

    KPI Tegaskan Belum Pernah Terima Draf Resmi RUU Penyiaran

    Nasional
    Dinyatakan Langgar Etik, Bamsoet: Saya Tak Mau Berpolemik

    Dinyatakan Langgar Etik, Bamsoet: Saya Tak Mau Berpolemik

    Nasional
    Pakar Sebut Prabowo Bakal Menang Mudah jika Presiden Dipilih MPR

    Pakar Sebut Prabowo Bakal Menang Mudah jika Presiden Dipilih MPR

    Nasional
    Ungkap Hubungan Jokowi dan Surya Paloh, Willy Aditya: Habis Pemilu Berteman Lagi...

    Ungkap Hubungan Jokowi dan Surya Paloh, Willy Aditya: Habis Pemilu Berteman Lagi...

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com