Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Audit Hambalang Tahap II Terancam Intervensi

Kompas.com - 21/12/2012, 17:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Audit Hambalang tahap II yang masih disusun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berpeluang kembali diintervensi. Salah satu anggota BPK yang menangani audit ini yakni Agung Firman Sampurna ternyata adalah anak dari anggota Kelompok Kerja (Pokja) Anggaran Komisi X, Kahar Muzakir. Padahal, Pokja Anggaran adalah salah satu pihak terperiksa BPK.

"Saya mengkhawatirkan adanya intervensi kepentingan terhadap auditor BPK dalam audit investigasi skandal Hambalang tahap II," ujar anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) dari Fraksi PAN, Teguh Juwarno, Jumat (21/12/2012), di Jakarta.

Teguh menjelaskan, audit Hambalang dikerjakan oleh auditor yang ada di AKN III (anggota keuangan negara). AKN III memang membawahi Kementerian Pemuda dan Olahraga. Anggota BPK yang ada di AKN III yakni Agung Firman Sampurna.

Teguh mengkhawatirkan adanya konflik kepentingan yang terjadi saat auditor Agung harus memeriksa ayahnya. "Apakah bisa dijamin independensinya? Tanpa meragukan profesionalitas Agung Firman, sebaiknya untuk kasus ini ia harus 'lepas' untuk mencegah terjadinya konflik kepentingan," ujar mantan jurnalis itu.

Dengan kondisi seperti itu, Teguh meminta pimpinan BPK untuk memastikan auditor di AKN III tidak ditekan apalagi diintervensi sehingga mampu menghasilkan hasil yang obyektif dan independen. Di lain pihak, Teguh juga meminta pimpinan Komisi X atau pimpinan fraksi dan partai menjamin tidak melakukan intervensi serta bekerja sama sepenuhnya dengan BPK.

BPK saat ini masih merampungkan audit investigasi tahap II dalam proyek Hambalang di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Audit tahap II ini akan menelusuri aliran dana dari proyek senilai Rp 2,6 triliun itu. Di dalam audit tahap pertama, BPK menemukan indikasi kerugian negara dari sistem multiyears yang digunakan untuk membangun Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) Hambalang di Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Sistem pembiayaan tahun jamak ini bahkan disetujui Menteri Keuangan Agus Martowardoyo meski tidak ditandatangani Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.

Selengkapnya, ikuti di topik pilihan:
Audit Investigasi Hambalang
Skandal Hambalang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kompolnas: Afif Ditendang Polisi Saat Naik Motor, Lalu Pilih Nyebur ke Sungai

    Kompolnas: Afif Ditendang Polisi Saat Naik Motor, Lalu Pilih Nyebur ke Sungai

    Nasional
    Profil Hasyim Asy'ari: Ketua KPU RI yang Dipecat karena Tindakan Asusila

    Profil Hasyim Asy'ari: Ketua KPU RI yang Dipecat karena Tindakan Asusila

    Nasional
    DKPP Minta Jokowi Segera Tindak Lanjuti Pemecatan Ketua KPU Hasyim Asy'ari

    DKPP Minta Jokowi Segera Tindak Lanjuti Pemecatan Ketua KPU Hasyim Asy'ari

    Nasional
    PKB: Cuma Anies yang Punya Elektoral Maju di DKI, Ridwan Kamil Enggak Ada Nama

    PKB: Cuma Anies yang Punya Elektoral Maju di DKI, Ridwan Kamil Enggak Ada Nama

    Nasional
    Dorong Transisi Energi, Pertamina Optimalkan Jargas dan SPBG

    Dorong Transisi Energi, Pertamina Optimalkan Jargas dan SPBG

    Nasional
    Penerima Program Pendidikan Dokter Spesialis Bakal Dapat Gaji 7,5 Juta

    Penerima Program Pendidikan Dokter Spesialis Bakal Dapat Gaji 7,5 Juta

    Nasional
    DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Lakukan Asusila

    DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Lakukan Asusila

    Nasional
    Sandiaga Dilirik PKB untuk Pilkada Jawa Barat, PPP: Kalau Ada Peluang, Tentu Kami Senang

    Sandiaga Dilirik PKB untuk Pilkada Jawa Barat, PPP: Kalau Ada Peluang, Tentu Kami Senang

    Nasional
    Mendag Korea Selatan Puji Insentif Pajak Indonesia yang Mudahkan Investasi

    Mendag Korea Selatan Puji Insentif Pajak Indonesia yang Mudahkan Investasi

    Nasional
    Pertama di Indonesia, Pemprov Sumsel dan PT KPI Bangun Taman Rawa dengan 55 Spesies Pohon Langka

    Pertama di Indonesia, Pemprov Sumsel dan PT KPI Bangun Taman Rawa dengan 55 Spesies Pohon Langka

    Nasional
    TNI Tunggu Penyelidikan soal Dugaan Keterlibatan Prajurit dalam Kebakaran Rumah Wartawan di Karo

    TNI Tunggu Penyelidikan soal Dugaan Keterlibatan Prajurit dalam Kebakaran Rumah Wartawan di Karo

    Nasional
    Kunker ke Surabaya, Wapres Resmikan Pembukaan Asian-Pacific Aquaculture 2024

    Kunker ke Surabaya, Wapres Resmikan Pembukaan Asian-Pacific Aquaculture 2024

    Nasional
    Kapolri Minta Otopsi Ulang Jenazah Afif Maulana Libatkan Pihak Luar demi Transparansi

    Kapolri Minta Otopsi Ulang Jenazah Afif Maulana Libatkan Pihak Luar demi Transparansi

    Nasional
    Bertemu MPR, Zulhas Minta Presiden Tetap Dipilih Rakyat

    Bertemu MPR, Zulhas Minta Presiden Tetap Dipilih Rakyat

    Nasional
    Ibu Afif Maulana: Pak Kapolri dan Kapolda, Tolong Cari Penganiaya Anak Saya, Bukan yang Memviralkan

    Ibu Afif Maulana: Pak Kapolri dan Kapolda, Tolong Cari Penganiaya Anak Saya, Bukan yang Memviralkan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com