JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Granat Henry Yosodiningrat mengatakan Indonesia sudah masuk dalam kondisi bencana narkoba, mengingat setiap harinya 50 orang meninggal akibat narkoba dan pecandunya sendiri sekitar 5 juta orang. Bahkan aparat penegak hukum sendiri ada kedapatan menjadi pengguna narkoba seperti hakim Puji.
"Saya khawatir Indonesia bisa menjadi Kolombia," katanya di Jakarta, Minggu (11/11/2012).
Terkait grasi untuk Meirika Franola alias Ola, Henry menyatakan, SBY tidak cukup hanya mengatakan bertanggung jawab. Presiden diminta mencabut grasi tersebut.
"Presiden tidak bisa menyatakan bertanggung jawab saja mengeluarkan grasi, namun juga harus mencabutnya kembali," ujar Henry.
Menurutnya, Ola yang saat ini menghuni jeruji Lapas Wanita Tangerang, Banten, bukan hanya membawa 3,5 Kg heroin dari London, Inggris, melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 22 Agustus 2000. Dia juga diketahui masih mengendalikan peredaran narkoba setelah tertangkapnya kurir narkoba NA oleh BNN di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, karena membawa 77 gram shabu asal India.
Henry menegaskan, untuk memberantas peredaran narkoba di Tanah air itu memerlukan komitmen moral bersama-sama dengan memperberat hukuman terhadap para pelaku narkoba.
"BNN sendiri bekerja sudah bagus dan perlu adanya komitmen moral bersama-sama untuk mendukungnya," katanya.
Sebelumnya, melalui Keppres Nomor 35 tahun 2011, Ola mendapatkan pengampunan dari semula hukuman mati menjadi hukuman seumur hidup.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.