Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Korupsi Kasus Al Quran Mengalir ke MKGR

Kompas.com - 24/10/2012, 08:48 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Uang hasil dugaan korupsi proyek Al Quran dan laboratorium di Kementerian Agama yang didapat Dendy Prasetya diketahui mengalir ke Generasi Muda Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (Gema MKGR), organisasi underbow Partai Golkar. Dendy adalah putra anggota Komisi VIII DPR Zulkarnaen Djabar yang menjadi tersangka dalam kasus itu. Hal tersebut disampaikan pengacara Dendy, Erman Umar seusai mendampingi kliennya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (23/10/2012) malam.

Menurut Erman, kliennya mengaku menerima uang terkait proyek di Kemenag tersebut. Uang yang belum diketahui nilai pastinya itu, kata Erman, kemudian dibagi-bagikan ke teman-teman Dendy dan sebagiannya untuk membiayai kegiatan organisasi.

"Yang jelas masuk ke rekening dia, dimasukkan ke perusahaan dia, baru di distribusikan untuk masing-masing temannya dan organisasi untuk membuat acara-acara," ujar Erman, di Gedung KPK, Jakarta.

Dia mengatakan, Dendy dan rekan seorganisasinya, Fahd El Fouz atau Fahd A Rafiq berupaya meyakinkan pihak Kemenag agar memberikan proyek tersebut kepada mereka. Keduanya berinisiatif mengupayakan proyek tersebut demi menghidupkan organisasi MKGR.

"Gema MKGR ini kan sudah lama vakum, baru kemudian bangkit lagi dan terpilihlah saudara Fahd, Dendy sebagai Sekjennya. Lalu mereka bentuk seluruh Indonesia. Mau enggak mau kan mereka berpikir bahwa ini butuh biaya," ucap Erman.

Dendy dan Fahd kemudian menemui pejabat di Kemenag, yakni Sesditjen Bimas Islam Abdul Karim (sekarang mantan) dan Sesditjen Pendidikan Islam, Afandi Mochtar. Di Kemenag, nama ayah Dendy, Zulkarnaen Djabar sudah cukup dikenal. Zulkarnaen sudah lima hingga enam tahun menjadi anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat, komisi yang bermitra dengan Kemenag.

"Mereka ini bertemu di ruangan itu, kedua orang ini memanggil stafnya, baru kemudian mereka mengenalkan ke staf-stafnya," ujar Erman.

Adapun, Zulkarnaen ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus ini bersamaan dengan Dendy. Keduanya diduga menerima suap yang nilainya Rp 10 miliar lebih terkait proyek di Kemenag tersebut.

Erman melanjutkan, kliennya memang mengupayakan agar mendapatkan proyek Al Quran sekitar Rp 20 miliar dan laboratorium sekitar Rp 30 miliar di Direktorat Jenderal Pembinaan Masyarakat Islam Kemenag.  Namun, menurut Erman, Dendy yang juga Direktur Utama PT Perkasa Jaya Abadi Busantara tersebut hanya bertindak seperti broker proyek. Dia kemudian menyerahkan proyek itu kepada PT Abadhi Aksara Indonesia, milik Abdul Kadir Allaydrus.

Selama pemeriksaan di KPK, menurut Erman, kliennya ditanya bagaimana perkenalannya dengan Kadir. Erman mengatakan, Dendy pernah bertemu dengan Kadir di Kantor DPP Partai Golkar. Mereka juga bertemu di Kantor Kementerian Agama.

"Dan di Depag (Kemenag) ternyata Abdul Kadir ini pernah juga memenangkan proyek ini sebelumnya, sudah punya pengalaman," ujar Erman.

Kadir sendiri sudah beberapa kali diperiksa KPK sebagai saksi untuk Dendy atau Zulkarnaen. Erman juga mengatakan, Dendy menilai, ayahnya, Zulkarnaen, tidak bersalah dalam kasus ini. Menurut Dendy, kasus ini berawal saat dia menemukan data pembahasan proyek Kemenag tersebut di ruang kerja ayahnya. Data tersebut milik Zulkarnaen selaku anggota Komisi VIII DPR.

"Tapi dia tidak mau menyampaikan kepada bapaknya. Kemudian di-copy tanpa sepengetahuan bapaknya, data itu milik bapaknya," ungkap Erman.

"Makanya tadi si Dendy ini selalu merasa menyesal dan minta dipertemukan ke bapaknya. Tadi dipertemukan selama 10 menit," kata Erman lagi.

Sejauh ini, KPK belum menahan Dendy. Sementara Zulkarnaen, sudah lebih dulu mendekam di Rumah Tahanan Jakarta Timur Cabang KPK.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dugaan Korupsi Pengadaan Al Quran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com