Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Status Novel Sudah 'Clear'

Kompas.com - 09/10/2012, 20:38 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi menegaskan, Komisaris Novel Baswedan masih bekerja sebagai penyidik di KPK. Novel juga tidak berada di safe house atau rumah aman seperti yang disebutkan sejumlah media.

"Status Novel tetap penyidik, aktif," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP di Jakarta, Selasa (9/10/2012).

Saat ditanya soal sikap kepolisian yang tetap akan memproses hukum Novel, Johan mengatakan, pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah tegas mengatakan bahwa penetapan Novel sebagai tersangka tidak tepat waktu dan caranya.

"Saya rasa sudah clear Presiden mengatakan penetapan Novel sebagai tersangka ini waktu dan caranya tidak tepat. Sampai hari ini kami masih menganggap Novel penyidik KPK dan masih ketua tim satuan tugas penyidikan kasus dugaan korupsi simulator SIM," ujarnya.

Ditambahkannya, KPK sudah mempersiapkan tim pengacara untuk pembelaan Novel.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepolisian Daerah Bengkulu menetapkan Novel sebagai tersangka kasus dugaan penganiayaan berat yang menyebabkan kematian tersangka kasus pencurian sarang burung walet pada 2004 lalu. Penetapan Novel sebagai tersangka itu dilakukan di saat KPK tengah mengintensifkan penanganan kasus dugaan korupsi simulator SIM.

Menurut Presiden, penetapan Novel sebagai tersangka tidak tepat waktu dan caranya. Presiden juga menyesalkan upaya penjemputan Novel oleh Polda Bengkulu dengan menggeruduk Gedung KPK pada 5 Oktober lalu.

Hari ini Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal (Pol) Suhardi Alius mengatakan, pihaknya akan merumuskan kembali waktu dan cara yang lebih mengedepankan etika dalam memproses kasus Novel.

"Penyidik N (Novel) yang sedang dalam masalah hukum, sebagaimana Presiden sampaikan, timing dan momentum tidak tepat sehingga akan dirumuskan kembali waktu dan caranya yang lebih mengedepankan etika," kata Suhardi di Markas Besar Polri, Jakarta.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik: "Polisi Vs KPK"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    BrandzView
    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Nasional
    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Nasional
    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Nasional
    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Nasional
    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Nasional
    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    Nasional
    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Nasional
    Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

    Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

    Nasional
    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Nasional
    Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

    Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

    Nasional
    Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

    Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

    Nasional
    TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

    TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

    Nasional
    Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

    Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

    Nasional
    Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

    Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com