Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timwas Century Akan Minta Rekaman Rapat ke KPK

Kompas.com - 25/09/2012, 14:34 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pengawas DPR untuk Kasus Bank Century akan meminta rekaman rapat tanggal 9 Oktober 2008 di Istana Negara kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Langkah itu akan dilakukan setelah Istana Negara menolak menyerahkan rekaman kepada Timwas.

"Nanti kita minta via KPK saja," kata anggota Timwas dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah, di Jakarta, Selasa ( 25/9/2012 ).

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Dipo Alam telah menyerahkan rekaman rapat kepada Pimpinan KPK. Istana menolak menyerahkan kepada Timwas lantaran DPR bukanlah lembaga penegak hukum. "Silakan diminta kepada KPK, digunakan pada yang semestinya, kalau memang itu bisa memuaskan DPR," kata Dipo.

Anggota Timwas dari Fraksi Partai Demokrat Achsanul Qosasih mengatakan, fraksinya mendukung agar rekaman itu dibuka untuk memperjelas desas-desus selama ini mengenai rapat 9 Oktober.

"Kami tidak keberatan, enggak apa-apa dikasih ke Timwas," kata dia.

Pimpinan Timwas Century Pramono Anung enggan berkomentar mengenai sikap Istana yang menolak menyerahkan rekaman kepada DPR. Pramono hanya akan menanggapi pernyataan resmi yang disampaikan pemerintah secara tertulis. "Tentunya kalau ada jawaban seyogyanya disampaikan secara tertulis karena permintaan DPR secara terulis," kata Pramono.

Seperti diberitakan, rapat 9 Oktober 2008 itu mencuat pascapernyataan mantan Ketua KPK Antasari Azhar di salah satu televisi swasta. Awalnya, dalam pemberitaan, rapat itu disebut membahas bail out Bank Century. Akhirnya, pemberitaan itu dibantah oleh Antasari.

Rapat yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu hanya membahas antisipasi krisis ekonomi dunia. Namun, Timwas tetap ingin mendengar langsung substansi rapat itu.

Berita terkait penanganan kasus Century dapat diikuti dalam topik "Apa Kabar Kasus Century?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

    Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

    Nasional
    55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

    55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

    Nasional
    Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

    Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

    Nasional
    Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

    Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

    Nasional
    Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

    Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

    Nasional
    Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

    Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

    Nasional
    Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

    Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

    Nasional
    Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

    Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

    Nasional
    Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

    Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

    Nasional
    Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

    Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

    Nasional
    Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

    Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

    Nasional
    Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

    Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

    Nasional
    Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

    Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

    Nasional
    KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

    KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

    Nasional
    Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

    Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com