Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertanda dari Pilkada DKI

Kompas.com - 22/09/2012, 07:44 WIB

Penyusunan agenda isu perubahan Jakarta inilah yang berhasil menarik perhatian kalangan kelas menengah kritis dan anak-anak muda sehingga mereka tak mengambil posisi non-voting (golput) dan mau jadi bagian dari upaya aksi voluntarisme untuk memenangkan kandidat alternatif di luar petahana. Hasil survei LSI dan Tempo memperlihatkan segmen pendukung Jokowi-Basuki yang sebagian besar dari kalangan kelas menengah ke atas. Besar kemungkinan tambahan suara Jokowi-Basuki dalam putaran kedua juga berasal dari para pemilih kelompok menengah kritis yang pada putaran pertama mendukung kandidat non Foke-Nara.

Dalam perkembangan berikutnya, isu perubahan coba ditandingi oleh pasangan Foke-Nara dengan menonjolkan wacana keberhasilan kinerja pemerintahan petahana. Bahkan, sampai hari-hari terakhir menjelang pencoblosan, kita masih bisa menyaksikan iklan-iklan layanan masyarakat dari Pemerintah Provinsi DKI di berbagai stasiun TV yang mengisahkan berbagai terobosan petahana dalam memberikan pelayanan publik yang lebih baik kepada warganya. Namun, sepertinya kalangan kelas menengah kritis tidak terlalu terpengaruh dengan wacana tanding itu.

Selain itu, loyalitas dukungan pemilih kelompok menengah kritis pada pasangan Jokowi-Basuki membuat penggunaan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) tak sepenuhnya efektif untuk mengalihkan dukungan dari Jokowi. Meski penggalangan isu agama dilakukan sangat gencar menjelang putaran kedua, isu itu hanya bisa menyentuh beberapa segmen pemilih tertentu. Karena itu, dalam hasil survei LSI dan Tempo terbaca tegas perbedaan orientasi antara pemilih Foke- Nara dan pemilih Jokowi-Basuki.

Pada pemilih Foke-Nara, faktor isu agama jadi faktor utama sehingga mereka mendukung kandidat itu lebih karena kesamaan agama yang dianut. Sebaliknya, pada pemilih Jokowi-Basuki, faktor isu agama tak dominan. Orientasi pemilih lebih banyak ditentukan oleh profil Jokowi yang dinilai merakyat dan isu-isu perubahan.

Dalam konteks menguatnya wacana perubahan itu, akhirnya Jokowi-Basuki berhasil merebut suara sebagian besar dari suara mengambang yang belum menentukan pilihan menjelang hari pemungutan suara. Dari survei LSI dan Tempo, jumlah undecided voters ini tak terlampau besar,

9,7 persen. Namun, pada hari pemungutan suara, undecided voters memutuskan datang memberikan suara ke TPS. Dari kecenderungan perolehan suara, besar kemungkinan para pemilih mengambang ini akhirnya memberikan suaranya ke Jokowi-Basuki. Ini pertanda mereka menginginkan figur alternatif yang diharapkan membawa perubahan. Harapan yang besar itu sekaligus pertanda beban berat sedang diletakkan di pundak Jokowi-Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Seluruh Pekerja Semakin Sejahtera

    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Seluruh Pekerja Semakin Sejahtera

    Nasional
    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan Bagi Semua Buruh

    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan Bagi Semua Buruh

    Nasional
    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Nasional
    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Nasional
    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Nasional
    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Nasional
    'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

    "Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

    Nasional
    Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

    Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Nasional
    Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

    Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    Nasional
    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Nasional
    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com