Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterlibatan Nazaruddin Akan Terbongkar

Kompas.com - 14/08/2012, 21:06 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan, tidak mengetahui duduk pasti keterlibatan perusahaan Nazarudin dalam kasus dugaan korupsi pengadaan vaksin flu burung di Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Benar tidaknya, kata dia, keterlibatan terpidana perkara korupsi wisma atlet SEA Games tersebut pada nantinya akan diketahui bersama.

"Saya belum tahu. (Keterlibatan Nazarudin) Nanti juga akan diketahui," ujar Nafsiah Mboi di Kemenko Kesra, Jakarta, Selasa (14/8/2012).

Nafsiah mengungkapkan, persoalan dugaan korupsi pengadaan vaksin flu burung tersebut terlampau rumit. Sampai saat ini, menurut dia, Kemenkes masih melakukan penyelidikan terkait dugaan kasus korupsi proyek vaksin flu burung tahun anggaran 2010-2011 yang merugikan negara Rp 468 miliar tersebut dengan menurunkan tim internal dan tim lintas sektor.

Dia menjelaskan, kedua tim tersebut akan melihat penyelidikan nantinya dilanjutkan atau tidak. Kemungkinan besar, kata dia, setelah hari raya Idul Fitri akan ada hasil dari penyelidikan perkara tersebut.

"Nanti kami ikuti rekomendasi dari tim kajian ini. Kalau proses yang lain, misal kalau masuk ranah proses hukum, ya, silakan saja diurus oleh penegak hukum. Kita tidak akan menghalangi. kita akan memfasilitiasi kalau memang dikatakan bersalah ya bersalah. Tapi kalau kelanjutannya, kita masih tunggu hasil tim kajian itu," ungkapnya.

Hingga saat ini, penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri masih menelusuri dugaan korupsi dalam proyek pekerjaan pengadaan peralatan pembangunan fasilitas produksi riset dan ahli teknologi produksi vaksin flu burung di Dirjen Pengendalian Penyakit dan Pengerahan Lingkungan (Dirjen P2PL) Kementerian Kesehatan RI tahun 2008-2010. Diduga, terdapat lebih dari tiga vendor yang menyuplai barang ke PT Anugerah Nusantara (PT AN) sebagai pemenang tender yang diduga terlibat.

"Tentunya masih melakukan pendalaman dengan masing-masing vendor dalam hal menjalin kerja sama dengan PT Anugerah sebagai pemenang tender," terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar pada Jumat (10/8/2012).

Proyek vaksin flu burung tersebut diduga melibatkan mantan Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin melalui sebuah perusahaan swasta bernama PT Anugerah Nusantara. Dari laporan audit yang diterima Kompas, terungkap adanya temuan berupa kerja sama tidak sehat para pihak dalam pengadaan fasilitas vaksin flu burung, yaitu antara Kementerian Kesehatan, PT Anugerah Nusantara, dan seorang politisi DPR berinisial MNZ, badan usaha milik negara, yaitu PT BF, dan universitas negeri di Jawa Timur.

Selain Nazaruddin, PT Anugerah Nusantara juga dimiliki oleh Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Namun, Boy mengaku belum mengetahui secara pasti pemilik PT AN tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com