Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Pilih yang Murah meskipun Berisiko...

Kompas.com - 14/08/2012, 09:57 WIB

Misalnya Fauzan. Ia mengirimkan sepeda motornya ke Surabaya, Jawa Timur, menggunakan jasa pengiriman di Stasiun Senen, Jakarta. Ongkosnya Rp 350.000. Sejak lajang hingga kini berusia 45 tahun, warga Kemanggisan, Jakarta Barat, itu tak pernah mudik dengan sepeda motor.

”Saya sih yakin sepeda motor saya sehat, tetapi saya tak yakin dengan kondisi sekarang. Saya tak sanggup bawa sepeda motor jauh. Kalau dipaksakan, bisa-bisa malah celaka,” tutur Fauzan, yang menilai lebih murah ”membuang” Rp 350.00 daripada menanggung tingginya risiko di jalan.

Supardi (40), pemudik tujuan Sukaharjo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, pernah punya pengamalan miris saat mudik ke kampung halaman tahun lalu. Dalam perjalanan selama sekitar 12 jam, ia setidaknya melihat enam kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pemudik bersepeda motor. Beberapa korban-nya anak kecil, yang mungkin tewas.

”Setelah melihat banyak kecelakaan, saya pilih lambat asal selamat,” kata Supardi saat ditemui sebelum pemberangkatan Mudik Bareng PT Sido Muncul di Parkir Barat Pekan Raya Jakarta. Enggan menjadi korban, pedagang asongan minuman ini pun ogah naik sepeda motor lagi. Sepeda motornya dikirimkan lewat jasa penitipan barang.

Banyak warga memilih mudik dengan sepeda motor bersama keluarga justru berisiko tinggi. Sebab, anak-anak dan perempuan rentan mengalami kecelakaan yang melibatkan sepeda motor yang digunakannya. Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia menunjukkan, pada mudik tahun 2011 terjadi 2.770 kecelakaan dengan korban tewas 449 orang, yang sebagian besar anak-anak.

Sudah saatnya pemerintah mencarikan solusi yang konkret bagi pemudik yang hanya mampu mengendarai sepeda motor untuk berlebaran bersama keluarganya. Jangan biarkan korban berjatuhan lagi.... (ILO/MKN/ADH/CHE/ENG)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com