JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga dan anggota komisi XI DPR RI, Maruarar Sirait, mengungkapkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jangan hanya mewacanakan reshuffle kabinet. SBY harus secepatnya merealisasikan reshuffle kabinet karena rakyat membutuhkan bukti bukan hanya sekadar wacana.
Ungkapan tersebut terkait pernyataan SBY akan keberadaan para menteri yang tidak efektif karena hanya mengurusi partai politik daripada rakyat.
"SBY harus segera melaksanakannya (reshuffle kabinet) jangan hanya diomongin saja. Rakyat butuh bukti," ujar Maruarar di Jakarta, Sabtu (21/07/2012) malam.
Maruarar menjelaskan bahwa sistem yang dianut di Indonesia adalah presidensiil. Semua masyarakat, menurutnya, mengetahui kewenangan Presiden untuk mereshuffle kabinet Indonesia Bersatu Jilid II tersebut sebagai otoritas penuh seorang presiden dalam sistem pemerintahan presidensiil.
PDI Perjuangan, menurutnya, menaruh harapan besar pada SBY untuk mereshuffle kabinet demi perbaikan taraf hidup khalayak masyarakat Indonesia yang masih hidup sengsara.
"Kita (PDIP) setuju, tidak ragu-ragu dukung SBY untuk melakukannya (reshuffle), asal selama itu sesuai dengan ideologi PDIP yang pro wong cilik," tambahnya.
Dirinya turut mengungkapkan bahwa PDIP tidak perlu jatah jabatan menteri di kabinet Indonesia Bersatu Jilid II hasil reshuffle. PDIP akan tetap sportif sebagai pihak oposisi, sebagai pengingat SBY atas kebijakannya yang merugikan rakyat.
"Kebijakan SBY untuk mereshuffle menteri kabinet yang tidak efektif karena sibuk di parpol adalah keputusan yang benar demi kepentingan bangsa. SBY jangan sampai lamban dan terlambat lagi (reshuffle kabinet). Rakyat kan tahunya itu figur presidennya bukan menteri karena kan yang milih menteri itu presiden. Jadi SBY dalam hal ini harus memberikan bukti pada masyarakat," imbaunya.
Maruarar turut menambahkan, jika SBY salah pilih orang bukan hal yang patut untuk sepenuhnya disalahkan pada Presiden. SBY dalam hal ini masih dapat meminta jajaran menterinya memperbaiki diri agar reshuffle tidak selalu sering berulang karena justru akan menjadi bumerang bagi target pencapaian pemerintahan SBY-Boediono.
Maruarar optimistis, rakyat mendukung reshuffle kabinet. Pasalnya, seorang menteri kabinet yang kinerjanya tidak bagus atau banyak mendapatkan rapor merah sebagai buah dari banyaknya masalah hukum yang menjerat para menteri, seharusnya ditanggapi SBY dengan aksi cepat tanggap, bukan terlebih dulu berkeluh kesah tentang menteri tidak efektif dan mewacanakan reshuffle.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.