Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan Pohan: Golkar Disentil Dikit Langsung Heboh

Kompas.com - 31/01/2012, 20:21 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Demokrat Ramadhan Pohan mengungkapkan adalah hal yang wajar jika dirinya mengungkapkan di media mengenai indikasi keterkaitan perusahaan tambang PT SMN, Bima, dengan Aburizal Bakrie dan Partai Golkar. Ia menyatakan, hanya ada indikasi semata, tapi tidak menuduh secara langsung.

Tuduhan kuasa hukum Ical mengenai pencemaran nama baik Ical maupun partainya dianggap Ramadhan tidak benar. "Bagi saya itu hal yang biasa. Anda bisa membayangkan Bambang Soesatyo menghina presiden. Pak SBY tidak melakukan langkah hukum padanya. Selama ini penghinaan yang dilakukan elit Golkar itu biasa aja gitu. Kami selalu di serang oleh Golkar, kami tidak pernah lakukan penyerangan. Begitu saya sentil gitu, langsung pada heboh dan menyerang saya sendiri," ujar Ramadhan di kantor DPP Demokrat, Selasa (31/1/2012).

Menurutnya, apa yang diungkapkannya di media massa sama sekali tidak berkaitan secara politik melainkan ingin menyuarakan apa yang terjadi di masyarakat, di mana masyarakat tak bisa sampaikan secara langsung. Meski dilaporkan ke polisi, Ramadhan mengaku dirinya tak gentar untuk terus bersuara terkait kasus di Bima.

"Enggak ada motivasi untuk alasan politik apapun. Ini menyuarakan dari rakyat. Anggota DPR tidak bisa dibungkam dengan ancaman seperti itu. Saya enggak akan bisa dibungkam," jelasnya.

Sejauh ini, kata Ramadhan, ia belum sempat mengetahui lebih jelas terkait pelaporan pihak Ical. Namun, jika akan diselesaikan secara hukum ia siap menghadapinya dengan bantuan hukum dari Partai Demokrat. Di sisi lain ia mengungkap, alangkah baiknya masalah pemberitaan ini diselesaikan di Dewan Pers bukan di kepolisian.

"Saya menyatakan ada indikasi. Itu kan laporan dari wartawan. Kalau mau ini diselesaikan di Dewan Pers saja dan diklarifikasi. Kalau gak ya kita hadapi juga secara hukum," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) melaporkan Politisi Demokrat, Ramadhan Pohan ke Badan Reserse dan Kriminal Polri terkait kasus pencemaran nama baik dirinya. Menurut juru bicara pihak Ical, Lalu Mara Satriawangsa, pelaporan ini dilakukan karena adanya pernyataan Ramadhan dalam sebuah media pada 6 Januari 2012 yang menyebut bahwa PT Sumber Mineral Nusantara (SMN) yang menjadi konflik di Bima, Nusa Tenggara Barat adalah "Mesin ATM" Aburizal Bakrie dan kelompoknya. Menurut pihak Ical, pernyataan tersebut bernuansa politis dan menjatuhkan Partai Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com