Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Merasa Dizalimi

Kompas.com - 26/01/2012, 21:12 WIB

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum merasa dizalimi dan terus-menerus dipojokkan melalui opini publik terkait proses peradilan terhadap Muhammad Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

"Saya bukan terdakwa, bukan tersangka, saksi saja bukan, tetapi diopinikan seolah-olah sudah menjadi terpidana," kata Anas kepada pers seusai kunjungan kerja untuk panen udang di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (27/1/2012).

Anas menyadari bahwa dunia politik kadang keras. Karena itu, dibutuhkan kesiapan lahir dan batin dalam menghadapi lawan-lawan politiknya. Terkait proses peradilan terhadap Nazaruddin, Anas mengharapkan agar penyelesaian persoalan hukum diserahkan kepada proses hukum, bukan politik. Anas berpendapat, politisasi persoalan hukum hanya akan menimbulkan kekeruhan suasana.

"Kita harus konsisten. Kalau memang persoalan hukum, biarlah proses hukum yang menyelesaikan. Kalau persoalan politik diselesaikan secara politik dengan kedewasaan," katanya.

Mengenai tudingan Nazaruddin mengenai uang yang ditujukan kepada Anas, Anas menyerahkan penyelesaian sepenuhnya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Begitu juga mengenai kesaksian Yulianis yang menyebutkan ada aliran uang kepada tokoh muda politik itu. Menurut Anas, jika kasus hukum dipertentangkan dengan opini, maka akan muncul peradilan opini.

Mengenai masa depan Partai Demokrat, Anas menjelaskan bahwa partai ini akan sangat tergantung pada keberhasilan pemerintahan saat ini, di mana partai tersebut akan memberi dukungan kepada program-programnya. Masa depan partai juga akan tergantung kepada institusionalisasi partai bagi kader dan masyarakat. Anas yakin bahwa seluruh kader dan tokoh Demokrat tetap solid, kompak, dan berpikir dewasa dalam menyikapi perkembangan terkait isu-isu tertakhir.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com