JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis, mengaku pernah diperintah Muhammad Nazaruddin, terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, agar membuat kartu identitas dan paspor palsu. Perintah itu disampaikan Nazaruddin ke Yulianis dari Singapura melalui BlackBerry Messanger.
"Bapak (Nazaruddin) pernah memerintah saya untuk membuat paspor palsu dan KTP palsu via BBM. Kalau Bapak bukan atasan saya, tidak mungkin bapak memerintah kepada saya seperti itu," kata Yulianis ketika bersaksi bagi Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (25/1/2012).
Yulianis menjawab pertanyaan Nazaruddin soal bagaimana biasanya Nazar selaku atasan memerintah Yulianis. Mendengar jawaban Yulianis ini, Nazaruddin meradang. "Ini saudara saksi (Yulianis) kok cerita paspor? Tadi cerita wisma atlet, mana yang benar? Saya mau tanya konteksnya," ucap Nazaruddin.
Adapun Nazaruddin bertolak ke Singapura pada 23 Mei 2010, sehari sebelum dicegah bepergian ke luar negeri. Pada 30 Juni 2010, KPK menetapkan Nazaruddin sebagai tersangka atas dugaan menerima pemberian berupa cek senilai Rp 4,6 miliar dari Mohamad El Idris dan Mindo Rosalina Manulang.
Yulianis mengatakan, dirinya tetap berhubungan dengan Nazaruddin selama bosnya itu berada di Singapura. Suatu hari melalui BBM, Yulianis melaporkan ke Nazaruddin bahwa kondisi di Jakarta memanas setelah Nazar pergi ke Singapura.
"Pak, keadaan memanas, saya ke Jawa, Pak Budi diambil KPK di rumahnya," tutur Yulianis menirukan bunyi BBM-nya ke Nazaruddin saat itu. Kemudian, kata Yulianis, Nazaruddin mengatakan kepadanya bahwa kondisi itu akibat kecerobohan anak buahnya yang mencairkan cek.
"Ini gara-gara mereka. Karena mereka harusnya menggunakan KTP palsu tetapi mereka menggunakan KTP asli mereka (saat cairkan cek)," kata Yulianis menirukan perkataan Nazar saat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.