Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Mengaku Keluar dari Grup Permai sejak 2009

Kompas.com - 16/01/2012, 17:42 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet, Muhammad Nazaruddin mengaku keluar dari PT Anugerah Nusantara sejak 2009. Dia menolak disebut sebagai pemilik perusahaan tersebut.

"Saya sangat keberatan majelis hakim. Saya memang mulai dari 2007, saya di PT Anugerah Nusantara. Yang salah adalah, setelah 2009 bulan 6, saya tidak ada sama sekali urusan dan substansi apapun dengan perusahaan yang dibilang saudara saksi tadi," kata Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (16/1/2011).

Ia menanggapi kesaksian mantan anak buahnya, Mindo Rosalina Manulang. Salah satu poin kesaksian Rosa menyebutkan, bahwa PT Anugerah Nusantara (sekarang bernama Grup Permai) dimiliki Nazaruddin dan Anas Urbaningrum.

Namun, menurut Nazaruddin, beberapa bulan sebelum menjadi anggota DPR, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu mengundurkan diri dari Grup Permai. Alasannya, kata Nazar, bukan hanya ingin berfokus pada jabatannya sebagai anggota dewan, melainkan juga karena ada perselisihan antara isti Nazar dengan istri Anas, yang keduanya terlibat di induk perusahaan itu. Hal itu pun diketahui Rosa.

"Saudara tahu saya keluar karena hal yang lain, saya ribut, istri saya, dan istri Anas gara-gara Yulianis, sampai Yulianis keluar?" tanya Nazar kepada Rosa yang kemudian di-iya-kan.

Dalam kasus dugaan suap wisma atlet ini, Grup Permai (dulunya PT Anugerah Nusantara) merupakan tempat Nazaruddin dan Rosa sama-sama berkantor. Dakwaan Nazaruddin menyebutkan, perusahaan itu menerima fee sebesar 13 persen dari nilai proyek wisma atlet sebesar Rp 191 miliar dari PT Duta Graha Indah (PT DGI). Sebagai awalan, uang itu diberikan ke Nazaruddin dalam bentuk cek senilai Rp 4,6 miliar.

Rosa juga mengatakan, Grup Permai mengeluarkan Rp 20 miliar untuk menggolkan proyek Hambalang dan Wisma Atlet SEA Games. Seusai persidangan, Nazaruddin menyangkal menerima uang terkait proyek wisma atlet tersebut.

"Memang, saya ini adalah waktu di perusahaan, waktu di partai, saya jadi bendahara. Posisi saya itu serba sulit, tapi saya berani, bahwa saya tidak pernah terima uang satu rupiah pun," ucap Nazaruddin.

Dia juga mengatakan, bahwa apapun langkah yang ditempuhnya harus melalui persetujuan Anas Urbaningrum selaku ketua besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com