Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Bangun Toilet Tak Harus Mahal!

Kompas.com - 06/01/2012, 13:58 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, untuk membangun toilet yang memenuhi standar kesehatan tidak perlu dengan uang miliaran rupiah. Menurutnya, yang terpenting adalah pengunaan dan perawatannya harus selalu tetap dijaga kebersihannya.

"Bangun toilet itu tidak harus mahal," ujar Endang kepada wartawan di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (6/1/2012).

Endang dimintai tanggapannya mengenai rencana pembangunan toilet DPR. Rencana renovasi toilet di Gedung Nusantara I itu sempat menuai kritik dari publik. Rencana pembangunan toilet itu dilontarkan setelah para anggota Dewan mengeluh dan ingin memperbaiki kondisi toilet di gedung tersebut.

Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Sekretariat Jenderal DPR Soemirat mengatakan, setelah dicek, kondisi toilet di beberapa lantai memang tak sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. Menurutnya, sejak gedung itu dibangun 17 tahun lalu, toilet tidak pernah direnovasi.

Menurut Endang, persoalan toilet itu sebaiknya tidak terlalu dijadikan polemik saat ini. Ia pun enggan mengomentari, saat ditanya wartawan perihal pantas atau tidaknya rencana pembangunan toilet dengan perkiraan dana yang ditaksir mencapai Rp 2 miliar tersebut.

"Terus terang juga saya katakan kalau memang toilet di DPR sekarang tidak bagus. Tapi, tidak bagus bukan berarti tidak sehat, tapi kalau sudah menyangkut tentang harga itu saya tidak tahu," kata Endang.

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hajriyanto Thohari di Jakarta, Kamis kemarin mengatakan, DPR harus peka terhadap sensitivitas masyarakat terhadap DPR. Seharusnya, menurut dia, saat ini DPR tak perlu membuat atau merenovasi bangunan apa pun untuk keperluan mereka.

"Rakyat tidak ikhlas DPR membangun apa pun. Sudahlah, kita ikuti saja apa kata rakyat. Dalam suasana seperti sekarang ini, DPR tidah usah membangun apa pun, bahkan tidak perlu merenovasi apa pun. Mau rusak itu bangunan, mau mampet itu toilet yang ada, tidak apa," kata Hajriyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com