”Saya sudah berbicara dengan Kepala Polri. Menurut dia, (penembakan) tidak ada kaitannya dengan Pilkada Aceh. Itu kriminal biasa,” kata Gamawan, Selasa, di Kantor Presiden.
Timur menyatakan, motif kriminal murni dijumpai dalam kasus penembakan pada 4 Desember 2011 dan sejumlah tersangka sudah ditetapkan. Kasus penembakan pada malam tahun baru masih dalam penyelidikan. ”Kami olah tempat kejadian perkara. Kami temukan selongsong, proyektil, dan lebih kurang lima saksi diperiksa. Kita tunggu dari hasil penyelidikannya,” ujar Timur.
Peristiwa penembakan pada 4 Desember terjadi di perkebunan sawit milik PT Satya Agung di Dusun Krueng Jawa, Desa Uram Jalan, Geureudong Pase, Aceh Utara. Kasus itu menewaskan tiga orang dan melukai lima orang.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menilai, pengamanan di Aceh masih dalam ranah operasi kepolisian. TNI membantu manakala kepolisian memerlukan bantuan. ”Kami tidak akan menambah TNI di sana karena kekuatan wilayah yang ada cukup mampu untuk membantu kepolisian,” katanya.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Saifuddin Bantasyam, mengatakan, sebaiknya semua pihak tak serta-merta mengaitkan kasus penembakan ini dengan polemik pilkada di Aceh dan isu etnis yang muncul dari rangkaian kasus itu.
Wakil Ketua Fraksi Partai Aceh Abdullah Saleh menegaskan, kasus penembakan terakhir di Aceh cenderung tak ada kaitannya dengan pilkada. Sebab, yang dijadikan sasaran bukan pihak yang terkait dengan Pilkada Aceh, melainkan kelompok masyarakat tertentu.
Pilkada Aceh pada 16 Februari diikuti empat pasang calon. Mereka adalah petahana Irwandi Yusuf-Muhyan Yunan, Darni M Daud-Ahmad Fauzi, Ahmad Tajuddin-Teuku Suriansyah, dan Wakil Gubernur petahana Muhammad Nazar-Nova Iriansyah.
Jenazah tiga korban tewas dalam penembakan di Desa Blang Cot Tunong, Jeumpa, Bireuen, Selasa, telah diterbangkan ke Surabaya, Jawa Timur. Mereka adalah Sudawud (31), warga Banyuwangi, serta Suparno (31) dan Sunyoto (28), keduanya warga Jember. (HAN/WHY)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.