Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Rosa dan Idris Jadi Saksi bagi Nazaruddin

Kompas.com - 03/01/2012, 20:45 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Persidangan perkara dugaan suap wisma atlet yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, akan kembali digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (4/1/2012). Rencananya, dua terpidana kasus itu, Mindo Rosalina Manulang dan Mohamad El Idris, akan menjadi saksi bagi Nazaruddin.

"Mereka akan menjadi saksi besok," ujar Elza Syarief, kuasa hukum Nazaruddin, saat dihubungi wartawan, Selasa (3/1/2012).

Mindo Rosalina Manulang adalah Direktur Pemasaran PT Anak Negeri yang menjadi anak buah Nazaruddin. Dalam kasus suap wisma atlet, Rosalina atau Rosa divonis 2,5 tahun penjara karena dianggap terbukti menyuap Nazaruddin dan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam. Suap diberikan untuk memenangkan PT Duta Graha Indah (PT DGI) sebagai pelaksana proyek wisma atlet.

Sementara itu, Mohamad El Idris merupakan Manajer Pemasaran PT DGI. Ia divonis dua tahun penjara karena perbuatan yang sama dengan dengan Rosa. Selain keduanya, Direktur Utama PT DGI, Dudung Purwadi, dijadwalkan menjadi saksi bagi Nazaruddin besok.

Dudung, atasan Idris, disebut ikut dalam pertemuan antara Nazaruddin, Rosa, dan Idris. Dalam pertemuan tersebut, pihak PT DGI yang diwakili Dudung dan Idris meminta bantuan Nazaruddin selaku anggota DPR agar perusahaan tersebut mendapat proyek di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Elza berharap, kesaksian ketiga orang itu dapat membuka tabir di balik kasus ini.

"Ya, terbuka, sehingga Angelina Sondakh, I Wayan Koster, dan kawan-kawan dapat dijadikan tersangka," katanya.

Dia juga berharap, kesaksian ketiga orang itu dapat mengungkap keterlibatan petinggi di Kemenpora.

"Di sana akan terbuka, Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum," ucapnya.

Dalam kasus ini, Nazaruddin didakwa melakukan tindak pidana korupsi karena menerima uang Rp 4,6 miliar terkait pemenangan PT DGI. Uang tersebut diberikan oleh Rosa dan Idris.

Menurut Elza, kliennya bukanlah pihak paling bertanggung jawab. Dia lantas menuduh Idris, Rosa, dan Dudung sebagai pemain inti dalam kasus ini.

"Merekalah biang dari anggaran yang bermain kasus wisma atlet, perguruan tinggi, dan Hambalang," kata Elza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com