Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Didesak Periksa HEW Terkait Century

Kompas.com - 28/12/2011, 16:55 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi  didesak memeriksa HEW terkait aliran dana Bank Century. Pasalnya, pemeriksaan terhadap HEW diyakini dapat menjadi pintu masuk untuk penyelidikan lebih jauh kasus Century.

"Kita mendesak KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) meningkatkan (kinerja), terlebih ada nama-nama baru. Itu akan jadi pintu masuk untuk penyelidikan lebih jauh," kata Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman saat acara refleksi akhir tahun 2011 FPKS di Jakarta, Rabu (28/12/2011).

Seperti diberitakan, HEW disebut-sebut sebagai anggota DPR yang juga masih keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Nama HEW masuk dalam laporan hasil investigasi lanjutan BPK yang diserahkan ke pimpinan DPR, pekan lalu.

BPK menemukan transaksi penukaran valas dan penyetoran hasil penukaran valas dari HEW dan SKS (istri HEW). HEW dan SKS adalah nasabah Bank Century sejak Januari 2007. BPK berkesimpulan, transaksi HEW dan SKS itu patut diduga tidak wajar karena AFR, petugas Bank Century, menyatakan tidak pernah menerima fisik valas dari SKS dan HEW untuk ditukarkan ke rupiah. Namun, BPK belum menyimpulkan hubungan transaksi ini dengan kasus Century karena belum menemukan sumber dana valas yang ditukarkan.

Sohibul meminta agar jangan dikait-kaitkan antara sikap PKS yang ingin kasus Century diselesaikan oleh penegak hukum dengan posisi PKS di koalisi. Menurut dia, PKS ingin agar kasus Century tuntas seperti keinginan Presiden.

"Hasil audit forensik BPK bukan akhir dari kasus Century. Kita berharap hasil audit ditindaklanjuti oleh Timwas Century. Kita juga dorong Badan Akuntabilitas Keuangan Negara DPR menelaah hasil dari BPK," kata Sohibul.

Aboe Bakar Al Habsyi, anggota Timwas Century dari F-PKS, mengatakan, pihaknya masih mengutamakan penanganan kasus Century di penegak hukum. Wacana DPR untuk menggunakan hak menyatakan pendapat, kata dia, adalah pilihan terakhir bagi PKS.

"PKS sangat realistis, bukan pada pendekatan emosional. Itu terakhir saja (HMP). Kalau sudah mentok di masalah hukum, itu kita buka pelan-pelan," kata anggota Komisi III itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com