Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan KPK Baru Samakan Komitmen

Kompas.com - 16/12/2011, 19:57 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi 2011-2015 yang baru dilantik memiliki strategi tersendiri dalam memberantas tindak pidana korupsi. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan, hal yang akan mereka lakukan dalam waktu dekat adalah membangun kerja sama dan kepercayaan satu sama lain.

"Bagian utama yang akan kami lakukan, membangun team building, trust building, sekarang saja bajunya sama, putih semua, mirip sales," kata Bambang, seraya tertawa di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (16/12/2011).

Hal lainnya, menyusun prioritas penanganan kasus dalam satu tahun kepemimpinan. KPK akan berupaya memetakan potensi korupsi di lembaga penegakan hukum beserta modus operandinya. "Kalau kita mengetahui fokus masalah, maka akan lebih mudah," ujar Bambang.

Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas menambahkan, hal penting yang pertama-tama harus dilakukan pimpinan KPK baru adalah membangun kesamaan suasana batin satu sama lain dalam memberantas tindak pidana korupsi. Suasana batin dan komitmen yang sama akan menjadi modal utama dalam bekerja sama ke depan.

"Mementingkan membangun spirit, pemberantasan korupsi dengan model kepemimpinan kolektif kolegial. Periode pertama dan kedua telah mengukir sejarah, setahun yang lalu kami dapat banyak pelajaran, bimbingan dari Pak Bibit, Chandra, Jasin, Haryono, ternyata suasana batin dan komitmen yang sama jadi modal utama," kata Busyro, yang sebelumnya menjabat Ketua KPK itu.

Mulai pekan depan, lanjut Busyro, tugas-tugas yang diemban pimpinan KPK akan diterjemahkan dengan kebijakan-kebijakan yang lebih progresif, tetapi tetap berdasarkan pada kebijakan pimpinan periode lama. "Mengembangkan kualitas sinergi dengan lembaga negara, pemerintah, kampus, LSM, organisasi profesi," ucap Busyro.

Pimpinan KPK 2011-2015 yang terpilih akan dipimpin Abraham Samad. Selain Busyro, Bambang, dan Abraham, KPK akan dipimpin Zulkarnain dan Adnan Pandupraja. Jika dilihat latar belakang kelimanya, tidak ada yang berasal dari institusi perbankan atau pemeriksa keuangan. Namun, menurut Bambang, latar belakang mereka tidaklah penting. "Yang penting apa yang bisa dikontribusikan, bukan dari mana kami berasal," katanya.

"Karena kami tahu sebagian dari kami tidak menguasai perbankan, kami akan gunakan ahli-ahli yang ada di sini. Kalau tidak punya ahlinya, kami sewa," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Terima Laporan Kecurangan, Menko PMK Usul Bentuk Satgas Pengendalian PPDB

    Terima Laporan Kecurangan, Menko PMK Usul Bentuk Satgas Pengendalian PPDB

    Nasional
    Data Bais Diretas, TNI Koordinasi dengan Menko Polhukam

    Data Bais Diretas, TNI Koordinasi dengan Menko Polhukam

    Nasional
    514 DPC PDI-P Bakal Ikut Gugat Penyidik KPK ke PN Jakarta Selatan

    514 DPC PDI-P Bakal Ikut Gugat Penyidik KPK ke PN Jakarta Selatan

    Nasional
    PPP Sebut Muktamar Masih Sesuai Jadwal pada 2025

    PPP Sebut Muktamar Masih Sesuai Jadwal pada 2025

    Nasional
    Ketua KPK: Tak Ada Wacana Harun Masiku Ditangkap dalam Sepekan, Satgas Terus Bekerja

    Ketua KPK: Tak Ada Wacana Harun Masiku Ditangkap dalam Sepekan, Satgas Terus Bekerja

    Nasional
    Bahas Kerja Sama, Wapres Terima Kunjungan Badan Pelayanan Publik dan Inovasi Sosial Azerbaijan

    Bahas Kerja Sama, Wapres Terima Kunjungan Badan Pelayanan Publik dan Inovasi Sosial Azerbaijan

    Nasional
    KPU Akomodasi Putusan MA, PSI: Tak Ada Kaitan dengan Kami

    KPU Akomodasi Putusan MA, PSI: Tak Ada Kaitan dengan Kami

    Nasional
    Ingatkan Cagub Kejutan Bisa Menang di Jakarta, Habiburokhman: Dulu Jokowi, Anies Juga

    Ingatkan Cagub Kejutan Bisa Menang di Jakarta, Habiburokhman: Dulu Jokowi, Anies Juga

    Nasional
    Menko Polhukam Minta Kementerian 'Back Up' Data hingga Empat Lapis

    Menko Polhukam Minta Kementerian "Back Up" Data hingga Empat Lapis

    Nasional
    Tim Hukum PDI-P Gugat Penyidik KPK ke PN Jakarta Selatan

    Tim Hukum PDI-P Gugat Penyidik KPK ke PN Jakarta Selatan

    Nasional
    Cucun Sebut Peningkatan Citra Positif Polri Harus Diimbangi dengan Perbaikan Layanan 

    Cucun Sebut Peningkatan Citra Positif Polri Harus Diimbangi dengan Perbaikan Layanan 

    Nasional
    Cak Imin: Kita Lagi Memantapkan Siapa Pasangan Anies di Jakarta

    Cak Imin: Kita Lagi Memantapkan Siapa Pasangan Anies di Jakarta

    Nasional
    Prabowo Operasi Kaki Kiri, Gerindra: Kecelakaan Tahun 80-an di Timor Timur, Akibatnya Puluhan Tahun Kemudian

    Prabowo Operasi Kaki Kiri, Gerindra: Kecelakaan Tahun 80-an di Timor Timur, Akibatnya Puluhan Tahun Kemudian

    Nasional
     Kuasa Hukum Bantah Firli Bahuri Terima Rp 1,3 Miliar dari SYL

    Kuasa Hukum Bantah Firli Bahuri Terima Rp 1,3 Miliar dari SYL

    Nasional
    Ketika 2 Pimpinan KPK Ungkap Koordinasi dengan Polri dan Kejaksaan Tak Berjalan Baik...

    Ketika 2 Pimpinan KPK Ungkap Koordinasi dengan Polri dan Kejaksaan Tak Berjalan Baik...

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com