Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbang Terlalu Sombong untuk Menulis Buku

Kompas.com - 14/12/2011, 15:21 WIB
Pepih Nugraha

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Mantan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal (purn) Chappy Hakim menilai, para penerbang Indonesia terlalu sombong untuk menulis buku, sehingga buku-buku tentang penerbangan sangat minim.

"Padahal pengalaman para penerbang ini layak dibagi kepada masyarakat umum," kata Chappy saat berbicara pada peluncuran buku terbarunya, "Saya Pengen Jadi Pilot" di Jakarta, Rabu (14/12/2011).

Bertindak selaku pembahas buku pakar pendidikan Prof Dr Arief Rahman dan Beny Adrian, managing editor Majalah Angkasa, dengan moderator Tascha Liudmila yang juga editor buku.

"Kenapa judulnya agak gaul yakni 'Saya Pengen Jadi Pilot', sebab saya merasa penerbang terlalu sombong untuk menulis buku, jarang bikin buku. Hanya satu penerbang yang saya kenal menulis buku, yaitu Kapten Pilot Gunarjo. Dia menulis tentang pengalaman terbang dengan gaya bertutur seperti kita ngobrol," kata Chappy. Karena Kapten Gunarjo itulah, kata Chappy, ia bertekad menulis buku tentang penerbangan.

"Saya Pengen Jadi Pilot" merupakan buku ke-14 Chappy. Ia mengaku senang dengan angka "4" sehingga buku itupun diluncurkan hari ini tanggal 14 yang ada unsur angka "4". "Saya bersahabat dengan angka 4, saya tinggal di jalan Segara 4, pernah jadi komandan skuadron 31 yang ke-14, saya jadi KSAU pun yang ke-14 dengan bintang 4. Saat jadi KSAU saya tinggal di jalan Wijaya 13 no 31. Dan ini buku saya yang ke-14," ungkap Chappy.

Chappy menilai bukanya ini mendapat respon yang berbeda dibanding buku-buku sebelumnya. "Ini semacam diary penerbangan. Saya upayakan alurnya berdasarkan timeline atau kronologis," katanya.

Beny Adrian menilai buku Chappy ingin memposisikan dirinya sebagai penerbang sipil. "Yang saya salut bahwa Pak Chappy berani cerita 'kebodohannya' sendiri, misalnya mengungkapkan kesalahan dalam penerbanngan, dimana biasanya penerbang menyebunyikan kesalahan," katanya.

Beny menyebut misalnya untuk solo flight Chappy bukanlah yang "the best". Juga pesawat yang hampir menghantam Stasiun Ponorogo, disebutkan dalam buku tersebut. "Ada sentuhan kemanusiaan yang bisa mendorong anak-anak muda kita bahwa penerbangan itu sangat ketat dan disiplin, siswa penerbang harus patuh pada aturan. Dunia penerbangan tetap disiplin tinggi yang tidak mentoleransi kesalahan sedikitpun," kata Beny.

"Pak Chappy menceritakan sesuatu yang tidak biasa dalam penerbangan, dia berani menurunkan kelasnya, padahal reputasi dia sebagai mantan KSAU," imbuh Beny.

Arief Rahman menilai, buku Chappy cocok dibaca anak-anak muda, termasuk siswa. Bahasa tutur Chappy menurutnya mudah dipahami, apalagi buku tersebut disertai gambar yang menarik. "Selain cita-cita, ada pengalaman Pak Chappy ditambah pendidikan yang ditekuni dengan baik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah Ke PSI, Berdampak Ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah Ke PSI, Berdampak Ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com