JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, membantah penilaian bahwa Komisi III telah bermain aman dalam memilih pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2011-2015. Menurut dia, dalam pemilihan tersebut Komisi III telah memilih calon yang dinilai mampu memimpin KPK tanpa terkooptasi kekuasaan dan berani bekerja independen.
"Jadi, bukan soal main aman. Publik sudah geram melihat berbagai kasus besar mandek dan terus berputar-putar tidak jelas," ujar Bambang kepada Kompas.com di Jakarta, Minggu (4/12/2011).
Sebelumnya, pada Sabtu (3/12/2011), pengamat politik Yunarto Wijaya mengatakan, salah satu contoh Komisi III bermain aman dalam pemilihan itu tecermin ketika mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein kalah dalam pemilihan yang dilakukan dengan cara pemungutan suara (voting). Ia menilai, Yunus adalah sosok yang menakutkan bagi semua pihak karena mempunyai data transaksi keuangan yang mencurigakan.
Menurut Bambang, Komisi III setidaknya telah mempertimbangkan dua faktor minus yang menjadi penyebab tidak terpilihnya Yunus. Salah satunya, pernyataan Yunus yang terang-terangan telah didukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada saat uji kepatutan dan kelayakan di DPR.
"Kedua, dia tidak menjawab dengan tegas berani memeriksa kerabat Presiden, khususnya pada kasus Century dan kasus-kasus besar lainnya. Bahwa dia mengatakan lebih memilih memeriksa suatu presiden saat tidak dalam jabatannya, seperti Gloria Arroyo di Filipina. Ini yang menjadi pertimbangan kita untuk tidak memilih dia," tutur Bambang.
Seperti diberitakan, keraguan terhadap independensi Yunus Husein dalam memimpin KPK yang dilontarkan sebagian anggota Komisi III DPR selama ini terbukti. Yunus tak didukung mayoritas anggota Komisi III DPR ketika pemilihan empat pimpinan KPK periode 2011-2015. Mantan Ketua PPATK itu hanya mendapat dukungan 20 suara. Masih kalah dengan Zulkarnain dengan 37 suara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.