Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Gantungkan Penangkapan Nunun kepada Interpol

Kompas.com - 24/11/2011, 18:13 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara KPK, Johan Budi, menyatakan, hingga kini KPK tetap menggantungkan usaha penangkapan buron internasional, Nunun Nurbaeti, kepada polisi internasional yang bekerja sama dengan Polri. KPK tak memiliki wewenang untuk melakukan penangkapan buron di negara lain.

"Saya hanya bisa menyampaikan bahwa KPK tidak punya aparat di luar negeri. Jadi, tetap saja yurisdiksi penangkapan ada di negara yang bersangkutan. Tetap, persoalannya yang bisa menangkap itu Interpol," ujar Johan di Gedung KPK, Jakarta, (24/11/2011).

Ia mengatakan, KPK sudah berusaha maksimal untuk menangkap tersangka kasus dugaan suap cek pelawat terhadap 26 anggota DPR RI periode 1999-2004 itu. Namun, hingga kini usaha itu belum membuahkan hasil.

"KPK sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi memang sampai saat ini belum bisa. Ini adalah tantangan kita untuk bisa menghadirkan yang bersangkutan," ujar Johan.

Sejak 23 Februari 2010, Nunun dikabarkan berada di Singapura untuk berobat karena yang bersangkutan mengaku menderita sakit lupa berat. Istri mantan Wakil Kepala Polri, Adang Daradjatun, itu kemudian dijadikan tersangka pada Februari 2011. Sejak saat itu pula Polri telah mengirimkan red notice kepada 188 negara tempat Interpol berada. Meski demikian, keberadaan Nunun masih menjadi tanda tanya.

Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Fahmi Idris, memberi informasi bahwa Nunun bolak-balik Singapura-Thailand. Kabar terakhir, Nunun sempat berada di Phnom Penh, Kamboja, pada akhir Maret 2011. Polri mengaku belum mendapatkan indikasi keberadaan Nunun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Belum Lirik Sandiaga, PKB Masih Prioritaskan Marzuki Mustamar untuk Pilkada Jatim

    Belum Lirik Sandiaga, PKB Masih Prioritaskan Marzuki Mustamar untuk Pilkada Jatim

    Nasional
    Menkes Sebut Dokter Asing Didatangkan untuk Selamatkan Bayi Kelainan Jantung

    Menkes Sebut Dokter Asing Didatangkan untuk Selamatkan Bayi Kelainan Jantung

    Nasional
    MKD Sebut Perputaran Dana Dugaan Judi Online di DPR Capai Rp 1,9 Miiar

    MKD Sebut Perputaran Dana Dugaan Judi Online di DPR Capai Rp 1,9 Miiar

    Nasional
    DPR Desak Kapolri Buka Lagi Kasus Afif yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

    DPR Desak Kapolri Buka Lagi Kasus Afif yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

    Nasional
    Bantah KPK, Kejagung: Kami Terbuka Jalankan Fungsi Koordinasi dan Supervisi

    Bantah KPK, Kejagung: Kami Terbuka Jalankan Fungsi Koordinasi dan Supervisi

    Nasional
    Soal Revisi UU Polri, Pengawasan Eksternal Harusnya Ditingkatkan lewat Dewan Kepolisian Nasional

    Soal Revisi UU Polri, Pengawasan Eksternal Harusnya Ditingkatkan lewat Dewan Kepolisian Nasional

    Nasional
    Jokowi, Luhut Hingga Sri Mulyani Bahas Aturan IUPK Batu Bara, Pajaknya Bakal Naik?

    Jokowi, Luhut Hingga Sri Mulyani Bahas Aturan IUPK Batu Bara, Pajaknya Bakal Naik?

    Nasional
    Menkes Akui Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal Dibanding Malaysia, Inefisiensi Penyebabnya

    Menkes Akui Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal Dibanding Malaysia, Inefisiensi Penyebabnya

    Nasional
    Redupnya Politik Buruh di Panggung Elektoral

    Redupnya Politik Buruh di Panggung Elektoral

    Nasional
    DPR Undang Para Eks Mendikbud Bahas Biaya Pendidikan, Anies Tak Hadir

    DPR Undang Para Eks Mendikbud Bahas Biaya Pendidikan, Anies Tak Hadir

    Nasional
    Kapolri: Pengawas Eksternal Juga Monitor Penanganan Kasus Dugaan Penganiayaan AM di Padang

    Kapolri: Pengawas Eksternal Juga Monitor Penanganan Kasus Dugaan Penganiayaan AM di Padang

    Nasional
    Modal 'Hattrick' Menang Pemilu, PDI-P Klaim Paling Siap Hadapi Pilkada

    Modal "Hattrick" Menang Pemilu, PDI-P Klaim Paling Siap Hadapi Pilkada

    Nasional
    60 Orang yang Bekerja di DPR Terindikasi Main Judi Online, 2 di Antaranya Anggota DPR

    60 Orang yang Bekerja di DPR Terindikasi Main Judi Online, 2 di Antaranya Anggota DPR

    Nasional
    Berkaca Perang Rusia-Ukraina, Indonesia Kembangkan Alat Tangkal Serangan Siber lewat Udara

    Berkaca Perang Rusia-Ukraina, Indonesia Kembangkan Alat Tangkal Serangan Siber lewat Udara

    Nasional
    'Polri Harus Kembali ke Jati Diri sebagai Alat Negara yang Menjaga Jarak dengan Kepentingan Politik'

    "Polri Harus Kembali ke Jati Diri sebagai Alat Negara yang Menjaga Jarak dengan Kepentingan Politik"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com