Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Keributan "Komodo"

Kompas.com - 05/11/2011, 10:26 WIB

KOMPAS.com - Komodo, reptil purba yang hidup di Nusa Tenggara Timur sejak 4 juta tahun lalu, sedang disorot. Hewan satu masa dengan dinosaurus ini menjadi obyek konflik Pemerintah Indonesia dengan Pendukung Pemenangan Komodo dan New 7 Wonders Foundation, sebuah yayasan di Swiss.

Komodo termasuk hewan langka sangat dilindungi. Reptil ini satu-satunya hewan yang tersisa dari masa dinosaurus. Di Nusa Tenggara Timur (NTT), komodo diperkirakan ada sejak 4 juta tahun lalu.

Keunikan inilah yang membuat banyak pihak tertarik memanfaatkan komodo sebagai obyek berbagai kepentingan. Lembaga New 7 Wonders Foundation (N7W) dari Swiss, misalnya, mengincar Taman Nasional Komodo (TNK) bersama 439 nominasi (obyek warisan alam) lainnya dari 220 negara untuk kontes komersial Tujuh Keajaiban Alam Dunia.

Yayasan yang didirikan Heidi Webber ini membuka kontes Tujuh Keajaiban Alam Dunia pada tahun 2007. Sebelumnya, yayasan ini juga mengadakan kontes Tujuh Keajaiban Alam Buatan Manusia.

Pada kontes sebelumnya, Borobudur dan Prambanan yang dicalonkan N7W tak bisa resmi ikut pemilihan karena Pemerintah Indonesia tak mau mendukung resmi (official supporting committee/OSC). Saat itu, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kembudpar) menuai kecaman dari beberapa pihak karena dianggap gagal menjaga Borobudur dan Prambanan.

Kontes Keajaiban Dunia, baik alam maupun buatan manusia, ini voting-nya melalui internet. Adapun Keajaiban Alam, selain TNK, nominasi lain dari Indonesia adalah Danau Toba dan Anak Gunung Krakatau.

Oleh karena tak ingin dikecam lagi, tahun 2008 Kembudpar berinisiatif menjadi OSC dari ketiga nominasi yang diajukan untuk kontes Tujuh Keajaiban Alam Dunia. Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata saat itu, Sapta Nirwandar, resmi mendaftarkan TNK, Danau Toba, dan Gunung Anak Krakatau dalam ajang kontes dengan membayar ongkos pendaftaran masing-masing 199 dollar AS atau sekitar Rp 1,8 juta.

Resmi didaftarkan, ketiga obyek tersebut mengikuti seleksi masuk untuk jadi 28 finalis. TNK lolos 28 besar, sedangkan Danau Toba dan Anak Gunung Krakatau gagal.

Tuan rumah

Proses selanjutnya, Indonesia ditawari menjadi tuan rumah penyelenggaraan deklarasi Tujuh Keajaiban Alam Dunia. Kembudpar saat itu menyatakan niat jadi tuan rumah deklarasi.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Nasional
    'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

    "Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

    Nasional
    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Nasional
    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

    Nasional
    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Nasional
    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Nasional
    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Nasional
    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com