Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piliang Ceritakan Semua Pengakuan Nazar

Kompas.com - 09/09/2011, 15:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jurnalis warga Iwan Piliang membenarkan ucapan Muhammad Nazaruddin, tersangka kasus dugaan suap wisma atlet soal pertemuan Nazaruddin dengan Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah. Informasi tersebut disampaikan Iwan kepada Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (9/9/2011).

"Bahwa Chandra pernah ketemu ya itu saya sampaikan seperti yang Nazar ceritakan ke saya," katanya seusai menjalani pemeriksaan Komite Etik di gedung KPK Jakarta, Jumat (9/9/2011).

Sebelumnya Nazaruddin saat diperiksa Komite Etik mengaku lima kali bertemu dengan Chandra. Dua kali pertemuan berlangsung di rumahnya, dua kali di luar rumah, dan satu kali di gedung KPK. Pertemuan tersebut turut dihadiri sejumlah orang yang namanya tidak diungkap Abdullah.

Selain itu, Nazaruddin mengungkapkan adanya rencana pemberian dana senilai 100 ribu dolar AS kepada Chandra terkait proyek pengadaan baju hansip dan e-KTP. Namun, uang itu tidak jadi diberikan.

Terhadap pengakuan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu, Ketua Komite Etik Abdullah Hehamahua mengaku tidak akan langsung percaya. Komite akan memeriksa sejumlah saksi untuk mengecek keterangan Nazaruddin. Untuk itulah, Iwan Piliang dimintai keterangan hari ini. Saat ditanya soal aliran dana ke Chandra, Iwan mengaku tidak tahu. "Mengenai dana, saya enggak tahu," katanya.

Piliang juga mengaku tidak memiliki bukti rekaman CCTV yang merekam kedatangan Chandra ke rumah Nazar. Seperti diketahui, piliang pernah mengadakan komunikasi jarak jauh dengan Nazaruddin melalui Skype saat Nazar dalam pelarian.

Pada kesempatan tersebut, Nazaruddin mengklaim memiliki bukti kedatangan Chandra yang disimpan dalam CD. Selain itu, Piliang mengaku dimintai keterangan soal bagaimana dia dapat mengadakan pembicaraan dengan Nazaruddin melalui Skype.

"Kronologis kenapa kok saya bisa ber-skype dengan Nazar, kan saya dulu pernah empat bulan di dalam (Partai Demokrat), membantu media, jadi tahu timnya Nazar," kata Piliang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

    Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

    Nasional
    BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

    BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

    Nasional
    Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

    Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

    Nasional
    Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

    Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

    Nasional
    Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

    Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

    Nasional
    PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

    PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

    Nasional
    Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

    Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

    Nasional
    Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

    Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

    Nasional
     Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

    Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

    Nasional
    PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

    PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

    Nasional
    Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

    Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

    Nasional
    Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

    Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

    Nasional
    Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

    Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

    Nasional
     Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

    Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

    Nasional
    PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

    PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com