JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus dugaan suap wisma atlet, Muhammad Nazaruddin, enggan mengomentari surat balasan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dikirimkan untuknya.
"Dia (Nazaruddin) sudah baca sendiri suratnya, tetapi dia belum ada komentarnya, enggak mau ngomong," ujar salah seorang kuasa hukum Nazaruddin, Dea Tunggaesti, saat dihubungi wartawan, Senin (22/8/2011).
Presiden Yudhoyono mengirimkan surat kepada Nazaruddin sebagai balasan dari surat Nazar yang dikirim kepada Yudhoyono pada 18 Agustus 2011. Dalam surat balasan tersebut, Yudhoyono meminta Nazaruddin agar kooperatif dalam menjalani proses hukum.
Kepala Negara meminta Nazaruddin menyampaikan seluruh informasi yang diketahuinya kepada KPK, termasuk informasi tentang siapa saja yang harus bertanggung jawab, tidak peduli dari unsur mana pun atau partai politik apa pun. "Agar menjadi bernilai di hadapan hukum, agar semua menjadi jelas dan tuntas," tulis Yudhoyono.
Terkait permohonan Nazaruddin agar Presiden tidak mengganggu istri dan anaknya, Yudhoyono menyampaikan, aparat penegak hukum akan bekerja profesional menjamin keselamatan semua pihak terkait.
"Sudah menjadi tanggung jawab aparatur negara untuk menjamin ketenangan, kenyamanan, dan keamanan seluruh warga negara," tulis Yudhoyono.
________________
Video Istana Tanggapi Surat Nazaruddin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.