Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Barter Perkara dalam Kasus Nazaruddin?

Kompas.com - 18/08/2011, 12:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti menilai indikasi akan adanya barter perkara dalam kasus Nazaruddin makin menguat. Menurutnya, pernyataan Nazaruddin yang meminta anak dan istrinya tidak diganggu merupakan salah satu sinyal kemungkinan adanya kesepakatan-kesepakatan perkara.

"Tentu hal ini ditambah dengan kenyataan kaburnya istri Nazaruddin yang hingga sampai sekarang tidak ditemukan. Komisi Pemberantasan Korupsi juga terlihat setengah hati untuk menerapkan red notice kepada istrinya. Padahal, yang bersangkutan telah ditetapkan sebagai tersangka," ujar Ray kepada Kompas.com, di Jakarta, Kamis (18/8/2011).

Indikasi-indikasi kecil lainnya yang menambah bobot kekhawatiran tersebut, kata Ray, adalah keterlambatan jam tiba pesawat. Selain itu, ditolaknya kunjungan keluarga dan pengacara Nazaruddin di awal-awal ketibaannya di Jakarta pun dinilai merupakan kejanggalan.

"Tinggal menunggu satu hal, yaitu bila akhirnya Nazar tidak mengakui pernyataan-pernyataan yang pernah dinyatakannya dalam berbagai media sebelumnya, maka indikasi bahwa telah terjadi barter hukum jelas menguat," tutur Ray.

Oleh karena itu, Ray mengharapkan agar beberapa hari ke depan KPK atau Nazaruddin sendiri dapat berkenan mengungkap kebenaran pernyataan mengenai kasus-kasus tersebut. Pasalnya, menurut Ray, KPK dan Partai Demokrat adalah dua institusi yang sangat berkepentingan langsung dengan Nazaruddin.

"Dan, KPK bukan saja karena lembaga yang menyidik Nazar, tetapi juga terkait dengan tuduhan Nazar bahwa dirinya pernah bertemu dengan anggota dan staf KPK," tukasnya. Seperti diberitakan, kuasa hukum Nazaruddin, OC Kaligis, Rabu (17/8/2011) kemarin, mengungkapkan bahwa kliennya itu akan bungkam di hadapan penyidik KPK.

Nazaruddin, kata Kaligis, tidak akan menyeret pihak lain asalkan istrinya, Neneng Sri Wahyuni, dapat lepas dari jeratan hukum. Adapun saat menjalani pemeriksaan perdana di KPK, Kamis (18/8/2011) ini, Nazaruddin juga tidak memberikan banyak pernyataan.

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu hanya meminta agar anak dan istrinya tidak diganggu. "Tolong jangan ganggu anak-istri saya," kata Nazaruddin sebelum menjalani pemeriksaan di Gedung KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Nasional
    Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

    Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com