Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden-DPR Bahas BPJS Lagi

Kompas.com - 21/07/2011, 14:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali mengajak pimpinan DPR untuk bertemu dan berbicara khusus terkait RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (RUU BPJS). Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan, pertemuan akan digelar pada Kamis (21/7/2011) ini di Istana Negara pukul 16.00.

"Sore ini, jam 16.00, Presiden mengundang lagi pimpinan DPR untuk konsultasi informal dan dibahas serius, apalagi ada perpanjangan waktu di masa sidang ke depan," ungkapnya di Gedung DPR.

Dalam pertemuan sebelumnya dengan Presiden, Priyo mengatakan, Presiden, yang didampingi Wakil Presiden Boediono dan Mensesneg Sudi Silalahi, telah menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan RUU BPJS.

DPR menangkap sikap positif dari Presiden, bahkan untuk persoalan transformasi empat BUMN pengelola jaminan sosial, yaitu PT Jamsostek, PT Askes, PT Taspen, dan PT Asabri. Menurut Priyo, Presiden memberi sinyal persetujuan.

"Kami gembira karena Presiden memberi sinyal positif itu akan diselesaikan. Bahkan, ketika kami keluhkan beberapa menteri yang belum sigap, Presiden bilang itu nanti di bawah perintah saya," tuturnya.

Politisi Golkar ini menegaskan bahwa DPR tak pernah berniat mematikan empat BUMN dengan berpegang teguh terhadap transformasi. Namun, perhatian DPR terletak pada penduduk yang belum terlindungi jaminan sosial yang sudah ada. DPR mencatat baru 24 juta jiwa yang terlindungi keempat BUMN dan 70 juta jiwa dilindungi oleh Jamkesmas. Sementara itu, 164 juta jiwa lainnya belum terlindungi oleh negara sama sekali.

"Memang ada masukan dari Presiden, berhati-hati jangan sampai ini membebani keuangan negara. Kami setuju, tapi ini jangan membatasi kami untuk tidak mengesahkan segera," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

    Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

    Nasional
    55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

    55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

    Nasional
    Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

    Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

    Nasional
    Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

    Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

    Nasional
    Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

    Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

    Nasional
    Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

    Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

    Nasional
    Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

    Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

    Nasional
    Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

    Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

    Nasional
    Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

    Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

    Nasional
    Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

    Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

    Nasional
    Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

    Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

    Nasional
    Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

    Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

    Nasional
    Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

    Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

    Nasional
    KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

    KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

    Nasional
    Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

    Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com