Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adang Sering Temui Nunun di Thailand

Kompas.com - 08/06/2011, 16:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Golkar Fahmi Idris mengatakan, saat berada di Thailand, tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan pemilihan DGS Bank Indonesia, Nunun Nurbaeti, sering dikunjungi oleh keluarganya, termasuk suaminya, Adang Daradjatun. Menurut Fahmi, sebelum bertolak ke Phnom Penh, Kamboja, Nunun pernah mendiami salah satu perumahan di Bangkok, Thailand.

"Ketika berada di Thailand, Nunun sering dikunjungi sama keluarganya. Semuanya pasti tahulah. Adang dan anak-anaknya juga datang ke sana," ujar Fahmi seusai mengikuti acara bertajuk "Mengenang 90 Tahun HM Soeharto", di Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (8/6/2011).

Fahmi menambahkan, selama berada di Bangkok, Nunun juga ditemani oleh sanak keluarganya. "Saudara-saudaranya, termasuk keponakannya (Yane Yunarti) itu. Ya, kira-kira ada dua, tiga orang yang bergantian menjaga Nunun di sana," kata mantan Menteri Perindustrian ini.

Setelah berada di Thailand, lanjut Fahmi, Nunun lalu menuju ke Vietnam. Dari Vietnam, ia menuju Phnom Penh, Kamboja, seperti diberitakan saat ini. Namun, Fahmi mengaku, tidak mengetahui di mana tempat tinggal Nunun di Phnom Penh, Kamboja. "Waktu dia (Nunun) datang pertama di Phnom Penh itu, dia tinggal di salah satu hotel di sana. Tapi, sepertinya sekarang sudah dapat perumahan," ujarnya.

Sebelumnya, Fahmi mengungkapkan bahwa Nunun menggunakan paspor keponakannya, Yane Yunarti. Kemiripan wajah dinilai memudahkan Nunun menggunakan paspor keponakannya itu. Akan tetapi, Fahmi menolak saat ditanya dari mana informasi tersebut diperolehnya. "Ada-lah. Enggak semuanya harus diungkapkan," kata Fahmi.

Pada Senin lalu, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar mengatakan, Nunun Nurbaeti berada di Phnom Penh, Kamboja, sejak  23 Maret 2011. Namun, Patrialis belum dapat memastikan secara rinci keberadaan Nunun di sana karena ketika pergi paspor istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun tersebut belum dicabut. KPK  sendiri menyatakan akan mengirim tim ke Kamboja untuk melacak keberadaan Nunun di negara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

    Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

    Nasional
    Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

    Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

    Nasional
    Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

    Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

    Nasional
    Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

    Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

    Nasional
    Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

    Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

    Nasional
    Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

    Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

    Nasional
    Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

    Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

    Nasional
    Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

    Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

    Nasional
    Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

    Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

    Nasional
    Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

    Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

    Nasional
    Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

    Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

    Nasional
    Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

    Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

    Nasional
    Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

    Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

    Nasional
    Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

    Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

    Nasional
    Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

    Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com