Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan terhadap Polisi

Kompas.com - 07/06/2011, 08:27 WIB

TB Ronny Rahman Nitibaskara Kriminolog

Di negara majemuk seperti Indonesia, gejolak sosial kerap terjadi. Benturan di antara berbagai kepentingan hingga konflik masyarakat hampir dipastikan terjadi. Bentrokan antara aparat, yaitu polisi, dan masyarakat terjadi berulang kali. Namun, akhir-akhir ini yang mengemuka adalah tindak kekerasan yang dilakukan masyarakat terhadap polisi. Apa gerangan yang terjadi?

Dalam kriminologi, dikenal istilah police brutality alias kekerasan polisi terhadap warga. Akan tetapi, kita dikagetkan oleh kasus-kasus kekerasan terhadap polisi belakangan ini. Kasus penembakan terhadap polisi di Palu dan Bekasi, perusakan kantor polisi di Makassar, serta pembakaran pos polisi di Papua dan pos polisi lalu lintas di Dobo, Kepulauan Aru, Maluku, memberikan gambaran betapa masyarakat begitu mudah melakukan kekerasan terhadap pengayomnya. Gambaran kekerasan massa itu seakan menunjukkan ada mass brutality, tindakan brutal masyarakat. Dalam menganalisis peristiwa kejahatan, kriminologi tidak mengenal faktor penyebab tunggal (single factor causation), tetapi aneka faktor (multiple factor causation).

Dalam menjalankan tugas, polisi memiliki kekuasaan diskresi. Suatu kewenangan yang memberinya hak untuk melakukan penilaian sendiri. Diskresi dilakukan apabila tidak ada solusi lain dalam menangani suatu peristiwa. Salah satu kekuasaan diskresi ini adalah kewenangan menggunakan kekerasan fisik, termasuk pemakaian kekuatan yang mematikan (to use of deadly force).

Kekerasan polisi adalah setiap tindakan polisi yang.... (Selengkapnya baca Harian Kompas, Selasa 7 Juni 2011, halaman 15)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com