Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Jadi Saksi Meringankan Panda

Kompas.com - 01/06/2011, 15:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR asal PDI Perjuangan, Pramono Anung, menjadi saksi meringankan bagi terdakwa kasus dugaan suap cek pelawat terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004, Panda Nababan. Pramono mendatangi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (1/6/2011).

"Saya jadi saksi meringankan buat Pak Panda," kata Pramono.

Saat ditanya keterkaitannya dengan Panda dalam kasus ini, Pramono belum dapat berkomentar. "Nanti sesuai yang ditanya," ucapnya.

Hanya saja, menurut Pramono, ketika sejumlah cek pelawat dibagikan kepada para anggota DPR 1999-2004, Pramono menjabat sebagai Wakil Sekjen PDI-P. Kuasa hukum Panda, Juniver Girsang, menambahkan, Pramono akan menjelaskan situasi panas di Fraksi PDI-P pascaterdengarnya "nyanyian" Agus Condro, politisi PDI-P, tentang adanya sejumlah cek pelawat yang mengalir ke anggota Dewan terkait pemilihan DGS BI yang dimenangkan Miranda Goeltom pada tahun 2004.

"Pramono juga kita minta penjelasan apakah benar ada DPP memerintahkan Panda sebagai ketua pemenangan (Miranda Goeltom)," kata Juniver.

Selain itu, lanjutnya, Pramono akan diminta menjelaskan hasil konfirmasi partai terhadap Dudhie Makmun Murod, Bendahara Fraksi PDI-P yang terbukti menerima sejumlah cek pelawat dan membagikan sejumlah cek lainnya kepada anggota DPR asal Fraksi PDI-P. Menurut Juniver, saat dikonfirmasi, Dudhie tidak pernah menyebutkan bahwa Panda turut menerima cek pelawat.

"Bagaimana kegaduhan yang dialami Dudhie, dia menyatakan menerima dari seseorang, tapi tidak menyebut nama Panda kemudian sekarang bergulir dikaitkan oleh Panda. Dudhie-lah yang menjadi sumber utama," paparnya.

Pihak Panda, menurut Juniver, juga meminta Pramono menjelaskan bahwa Agus Condro sengaja memunculkan kasus tersebut atas dasar sakit hati kepada partai. "Agus Condro karena apa sebetulnya karena sakit hati saja, dia di-PAW (pergantian antar-waktu) kan dan di-recall, itu ditanya Pramono Anung. Dia (Agus) di-recall, terjadi kegiatan indisipliner, keributan, demonstrasi terhadap Bupati Batang, yang sebenarnya pendemo itu anggotanya (Agus). Istrinya (Agus) juga diajukan sebagai calon bupati Batang, Jawa Tengah, tapi DPP tidak menyetujui," ungkap Juniver.

Kasus dugaan suap cek pelawat menyeret 26 politisi DPR 1999-2004 sebagai tersangka. Sebanyak 24 di antaranya tengah menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor. Dalam dakwaan disebutkan, para terdakwa menerima sejumlah cek pelawat yang diberikan Nunun Nurbaeti melalui Ary Malangjudo. Adapun Panda didakwa menerima cek pelawat senilai Rp 1,45 miliar. Panda didakwa bersama politisi PDI-P lainnya, yakni Engelina Pattiasina, M Iqbal, dan Budiningsih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com