Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambil Keuntungan dari Pihak Ketiga

Kompas.com - 19/05/2011, 22:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Shiddiq, Kamis (19/5/2011) di Jakarta, mengakui ada indikasi calo anggaran di dalam tubuh legislatif.

Ia tidak menyebutkan pihak mana yang menjadi calo. Namun, para calo biasanya tidak mengambil keuntungan dari anggaran untuk sebuah proyek, tetapi mendapatkan dari hasil keuntungan proyek pihak ketiga.

"Kebocoran anggaran terbesar bukan dari fee calo itu. Sumber dananya mereka dapatkan dari sharing keuntungan pihak ketiga. Misalnya, pemda punya proyek infrastruktur karena di eksekutif susah untuk digolkan, akhirnya lobi lewat legislatif. Calo dapatkan hasil dari keuntungan proyek. Sebenarnya dia sesungguhnya hanya mengurangi besaran profit dari pihak ketiga, bukan dari anggaran proyek," ujar Mahfudz Shiddiq di Gedung DPR.

Menurut dia, pihak eksekutif dalam hal ini pemerintah yang justru menyedot banyak keuntungan dari anggaran proyek yang dibiayai oleh uang negara. "Di eksekutif, mereka ambil dari anggaran. Korupsi terjadi di eksekutif. Makanya, begitu dana itu turun, kebocoran terjadi karena eksekutif mengambil langsung dari anggaran yang sudah ditetapkan," katanya.

Meskipun begitu, Mahfudz tak menampik banyak calo yang mengambil keuntungan dari kesempatan yang terbuka lebar di badan legislatif, bukan identik yang hanya dilakukan oleh anggota Dewan, melainkan juga berasal dari luar DPR. Biasanya yang dimanfaatkan adalah saat pembahasan anggaran untuk proyek kementerian ataupun pemerintah daerah.

"Modusnya, kaitan dengan pembahasan anggaran. Logikanya, anggaran terbatas, sementara proposal itu melebihi budget sehingga ada perebutan antara kementerian dan daerah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

Nasional
Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Nasional
KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com