Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicecar, Gayus "Keukeuh" Tak Beri Suap

Kompas.com - 29/04/2011, 17:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gayus Halomoan Tambunan, bekas pegawai Direktorat Jenderal Pajak, mengklaim tidak pernah menyerahkan uang sepeser pun atas izin keluar-masuk Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob tanpa prosedur sebanyak 78 kali sejak Juni 2010 sampai 5 November 2010.

Menurut Gayus, ia diberi izin setelah mengancam Kompol Iwan Siswanto selaku Kepala Rutan akan melaporkan perlakuan khusus yang diberikan ke para tahanan kepada Satgas Pemberantasan Mafia Hukum. Ancaman itu disampaikan Gayus setelah tiga minggu memantau perlakuan terhadap tahanan.

Tahanan yang Gayus sebut sangat jarang berada di sel adalah dua mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia, yaitu Aulia Pohan dan Maman Sumantri, mantan Kepala Bareskrim Polri Komjen Susno Duadji, dan mantan Kepala Polres Jakarta Selatan Kombes Williardi Wizard.

"Saya bilang 'saya punya akses ke Satgas. Saya laporkan nanti ke Satgas'. Pak Iwan bilang 'Janganlah lapor, repot kita semua. Kamu mau keluar juga?' Saya jawab kalau dikasih izin mau. Saya tak pernah kasih uang," kata Gayus saat bersaksi di sidang terdakwa Gayus di Pengadilan Tipikor Bandung, Jumat (29/4/2011).

Gayus juga mengaku tak memberi uang kepada delapan petugas rutan selama mengantarnya keluar rutan, mengawal, hingga menjemput. Gayus mengaku hanya membelikan makan para petugas jaga saat ia sedang berada di tahanan maupun ketika berada di luar.

Mendengar pengakuan yang dinilai tak rasional itu, majelis hakim yang diketuai Singgih Budi Prakoso terus mencecar pemilik harta Rp 100 miliar itu. Jawaban Gayus tetap sama. Ketika dikonfirmasi mengenai pengakuan para petugas pernah menerima uang antara Rp 3 juta-Rp 4 juta, menurut Gayus itu tidak benar.

Lantaran tak puas, hakim sempat menyinggung kejahatan Gayus sebelumnya, seperti memalsukan paspor dan KTP. "Bagaimana majelis bisa yakin keterangan Saudara karena berbagai peristiwa itu?" tanya hakim.

Berkali-kali hakim bertanya mengenai suap, suami Milana Anggraeni itu tetap mengulang jawabannya. "Saya tidak pernah beri apa pun untuk keluar dari Mako Brimob. Ini bisa dikros cek tahanan lain. Saya tidak pernah berikan," ujar dia.

Seperti diberitakan, menurut jaksa, Gayus menyuap Iwan sebesar Rp 264 juta. Awalnya, Gayus menyuap sebesar Rp 5 juta setiap minggu dan Rp 50 juta setiap bulan untuk keluar setiap Jumat sore dan kembali Senin pagi.

Kemudian, nilai suap bulanan berubah menjadi Rp 100 juta dan mingguan Rp 3,5 juta setelah Iwan memberikan izin keluar rutan setiap hari. Gayus hanya kembali ke rutan saat akan sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yakni Senin dan Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com