Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sssttt... Adhyaksa Jadi Kuasa Hukum WM!

Kompas.com - 26/04/2011, 14:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault menyatakan diri sebagai kuasa hukum dari WM, Sekretaris Menteri Negara Pemuda dan Olahraga yang kini menjadi tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet Sea Games ke-26 di Palembang, Sumatera Selatan. Adhyaksa menilai, ada kejanggalan dalam kasus dugaan suap yang menjerat WM.

"Ya, resmi mulai kemarin, karena saya melihat adanya kejanggalan dalam kasus ini. Sebelumnya, saya janji tidak akan bela perkara korupsi, tapi dalam kasus ini saya lihat ada kejanggalan," katanya ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (26/4/2011).

Adhyaksa mengatakan, penetapan WM sebagai tersangka dinilainya janggal. Menurutnya, selama ini WM yang pernah menjadi bawahannya itu dikenal sebagai pribadi yang jujur dan sederhana.

"Pribadi dia sederhana, membangun karier dari bawah, rumahnya saja di perumnas, Tangerang, anaknya saja ngontrak. Saya pikir ini orang enggak pernah begini dulu. Ketika tahu kasus ini, saya langsung jenguk dia," paparnya.

Kejanggalan lain, kata Adhyaksa, terkait lokasi penyerahan cek suap senilai Rp 3,2 miliar. KPK menangkap tangan WM beserta MRM dan MEI sesaat setelah MEI ditemani MRM menyerahkan cek suap di ruangan WM di kantor Kemenpora. Menurutnya, transaksi suap yang dilakukan di sebuah kantor tidak umum. Biasanya, suap dilakukan di luar kantor atau tempat tertutup.

"Dilakukan, kok, di kantor? Di hadapan stafnya (stafnya WM), ada sembilan staf waktu itu," ujar Adhyaksa.

Selanjutnya, suap yang menjerat WM terkait pembangunan wisma atlet Sea Games itu dinilainya ganjil karena proyek pembangunan wisma atlet tersebut sudah hampir selesai saat WM tertangkap tangan.

"Ini suap, tapi proyek sudah selesai. Biasanya, kan, uang suap di awal," ucapnya.

Adhyaksa juga mengatakan, pihaknya terlebih dahulu menghubungi Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan menanyakan ada tidaknya bantuan hukum dari Kemenpora untuk WM.

"Tidak ada bantuan hukum katanya," ujarnya.

Sebelumnya KPK menetapkan WM sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait pembangunan wisma atlet Sea Games. WM ditetapkan sebagai tersangka bersama MEI dan MRM.

MEI adalah petinggi perusahaan yang mengerjakan proyek pembangunan wisma atlet, yakni PT Duta Graha Indah. Sementara MRM diduga berperan sebagai mediator WM dan MEI.

Adapun wisma atlet di Palembang dibangun untuk menampung sekitar 4.000 atlet Sea Games ke-26. Pembangunan wisma yang merupakan salah satu syarat menjadi tuan rumah Sea Games itu ditargetkan selesai Juli 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com