JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa teroris Abu Bakar Ba'asyir membantah pernah melakukan pertemuan dengan Dulmatin di salah satu ruko di dekat Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Solo, Jawa Tengah. Ba'asyir mengaku tak mengenal Dulmatin.
"Saya nggak kenal Dulmatin siapa, nggak kenal. Saya nggak pernah bicara (dengan Dulmatin). Lihat wajahnya di TV dan koran," kata Ba'asyir saat ditanya M Taufik, koordinator jaksa penuntut umum, saat diperiksa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (24/4/2011).
Mendengar pengakuan Ba'asyir, Taufik kembali bertanya apakah mengenal Joko Pitono atau Yahya Ibrahim, dua nama lain Dulmatin. Ba'asyir tetap mengaku tak mengenal.
Seperti diberitakan, saat bersaksi, Ubaid mengaku pernah diminta Dulmatin untuk mempertemukan dengan Ba'asyir. Saat itu, Ubaid menjabat anggota Majelis Syuro Jamaah Anshorud Tauhid (JAT) dan Ba'asyir menjabat Amir JAT. Ubaid lalu mempertemukan Ba'asyir dengan Dulmatin di ruko milik Ali Miftah di sekitar Ponpes Ngruki.
Ketika ditanya pengakuan Ubaid itu, Ba'asyir membantah. "Tidak, saya nggak kenal. Nggak pernah, nggak ada yang begituan. Sebaiknya Ubaid didatangkan ke sini (pengadilan), ngawur aja," lontar dia.
Seperti diberitakan, menurut jaksa, pertemuan empat mata pada Februari 2009 itu merencanakan pelatihan militer di Aceh. Setelah pertemuan, Ba'asyir mengatakan kepada Ubaid untuk melakukan pelatihan militer sesuai usul Dulmatin. Ba'asyir meminta Ubaid membicarakan dengan Muzayyin alias Mustaqim, Ketua Hisbat JAT.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.