Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusuf Tak Mungkin Lapor Tanpa Bukti

Kompas.com - 21/03/2011, 12:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Partai Keadilan (PK) yang menjadi cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Syamsul Balda, mengatakan, tetap menghormati proses hukum dan mekanisme yang berlaku untuk menyelesaikan kisruh PKS akibat tudingan pendiri PKS Yusuf Supendi terhadap tiga elit PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, Anis Matta dan Hilmi Aminuddin.

Namun, Syamsul sendiri tak mau berburuk sangka. Menurutnya, Yusuf tentu tak sembarangan dengan pengaduannya.

"Orang sekapasitas beliau yang juga pendiri PK tentu ketika mnyampaikan sesuatu pasti punya data fakta, saksi, dan bukti. Dia tidak mungkin fitnah. Kalau itu fitnah, sama saja dengan bunuh diri. Saya rasa beliau tidak bunuh diri," ungkapnya kepada wartawan melalui hubungan telepon, Senin (21/3/2011).

Mantan Wakil Presiden PK yang juga pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PK pada periode 1999-2004 ini menilai, tindakan Yusuf sebagai bentuk kekecewaannya karena merasa didzalimi oleh sejumlah elit PKS.

"Dia sudah minta islah di internal partai. Tapi tidak bisa. Akhirnya lari ke BK DPR RI," tambahnya.

Mengapa kemudian muncul peristiwa yang membuat Yusuf merasa didzalimi? Syamsul mengatakan, ini diakibatkan perubahan wajah PK ke PKS yang sangat berbeda.

" PKS itu memang jauh berbeda dengan PK. PKS lebih pragmatis, PK dulu idealis," tandasnya.  

Seperti diberitakan sebelumnya, mantan kader PKS, Yusuf Supendi berencana melaporkan elite PKS ke KPK atas dugaan penggelapan dana kampanye sebesar Rp10 miliar dalam pemilihan calon Gubernur DKI Jakarta, dimana PKS mengusung Adang Daradjatun. Ketua DPP PKS, Mustafa Kamal mengatakan, pihaknya tak ambil pusing dengan langkah yang diambil Yusuf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

    Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

    Nasional
    BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

    BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

    Nasional
    Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

    Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

    Nasional
    Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

    Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

    Nasional
    PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

    PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

    Nasional
    Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

    Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

    Nasional
    Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

    Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

    Nasional
    PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

    PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

    Nasional
    Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

    Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

    Nasional
    DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

    DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

    Nasional
    Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

    Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

    Nasional
    Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

    Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

    Nasional
    Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

    Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

    Nasional
    Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

    Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

    Nasional
    Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

    Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com