Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical: Koalisi Bukan Sekadar Kursi Menteri

Kompas.com - 08/03/2011, 12:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menegaskan, persoalan koalisi bukan semata-mata menyangkut posisi menteri partai anggota koalisi di kabinet. Pertimbangan utama dalam berkoalisi juga bukan semata-mata pertimbangan politik dan hubungan-hubungan kekuasaan.

"Itulah filosofi mendasar yang ditawarkan Golkar dalam posisi politik saat ini di mana udara Jakarta terlalu pekat dengan tawar-menawar kekuasaan. Filosofi kami, saya harap dapat menjadi angin segar yang mengajak kita semua kembali pada esensi politik sebagai jalan kebangsaan dan pembangunan nasional," kata Aburizal di hadapan pimpinan Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pertimbangan Partai Golkar dalam Rapat Konsolidasi Nasional, Selasa (8/3/2011) di Hotel Sultan, Jakarta.

Golkar berpendapat, posisi menteri adalah posisi yang terhormat. Penggantian menteri selayaknya dilakukan atas dasar kinerja, bukan atas dasar kepentingan politik demi mempertahankan kekuasaan.

Aburizal yang biasa disapa Ical menyesalkan kesan yang muncul di masyarakat bahwa Partai Golkar hanya memperhitungkan keuntungan kekuasaan, termasuk posisi menteri dalam berkoalisi. Menurut dia, posisi menteri tidak hanya menunjukkan kekuasaan, tapi juga memberikan kesempatan pada Golkar mengabdi kepada masyarakat dalam bentuk yang konkret.

"Posisi menteri dan hakikatnya sebuah pemerintah harusnya diukur dari performance, yaitu keberhasilan dan prestasi dalam memajukan bangsa. Hanya mereka yang mampu dan kompeten yang seharusnya mendapat posisi menteri," ucapnya.

Dalam rapat konsolidasi nasional tersebut, Partai Golkar mengundang seluruh pimpinan daerah se-Indonesia. Sebagai Ketua Umum, Ical ingin menjaring aspirasi untuk memutuskan sikap Golkar menyangkut koalisi dan perombakan kabinet.

Dijadwalkan, sore ini pukul 16.00 di Wisma Negara, Ical akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembinan Partai Demokrat membicarakan nasib Golkar di koalisi.

Hubungan antarpartai politik pendukung pemerintah merenggang pasca-usulan hak angket pajak. Partai Golkar dan PKS memilih berbeda suara dengan Partai Demokrat. Kedua partai tersebut juga bersimpang jalan saat pengambilan keputusan mengenai usulan hak angket pajak kasus Bank Century. Presiden Yudhoyono tengah memikirkan evaluasi serius untuk menata ulang koalisi.

 

Selengkapnya mengenai gonjang-ganjing koalisi baca Evaluasi Koalisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

    Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

    Nasional
    Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

    Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

    Nasional
    Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

    Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

    Nasional
    KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

    KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

    Nasional
    Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

    Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

    Nasional
    PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

    PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

    Nasional
    Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

    Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

    Nasional
    Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

    Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

    Nasional
    55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

    55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

    Nasional
    Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

    Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

    Nasional
    Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

    Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

    Nasional
    Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

    Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

    Nasional
    Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

    Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

    Nasional
    Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

    Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

    Nasional
    Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

    Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com