Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Koalisi, Golkar Kumpulkan Pimpinan

Kompas.com - 08/03/2011, 09:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hari ini, Selasa (8/3/2011), Partai Golkar mengumpulkan pimpinan daerah se-Indonesia untuk menghadiri rapat membahas perkembangan situasi politik terakhir yang dipimpin Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

"Semua ketua pimpinan daerah diwajibkan untuk hadir dalam pertemuan yang akan dipimpin langsung oleh Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie pada Selasa (8/3/2011) nanti. Tidak boleh diwakilkan," kata Priyo Budi Santoso, seusai menerima Penganugerahan sebagai Politisi Pria Terpopuler 2010, di Jakarta, Senin (7/3/2011) malam.

Menurut dia, dikumpulkannya ketua pimpinan daerah itu karena dipandang perlu mengingat situasi politik saat ini begitu cepat. "Mereka akan mendapatkan penjelasan dari Ketum Golkar sehingga diharapkan adanya umpan balik atau pandangan dari daerah terhadap situasi terakhir. Kami juga ingin pada saatnya agar teman di daerah memberikan mandat penuh kepada DPP untuk memutuskan terbaik mengenai perkembangan perpolitikan kita saat ini," katanya.

Ia tidak membantah adanya permintaan dari daerah agar Golkar berada di luar pemerintahan, tetapi ada juga yang masih menginginkan Golkar memberikan pengabdiannya kepada masyarakat dan bangsa dengan mendukung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Di Golkar juga terjadi pandangan-pandangan yang berbeda, tetapi tujuannya baik. Golkar ingin mengabdikan diri untuk kepentingan rakyat dan bangsa ke depan," tuturnya.

Presiden bertemu Aburizal

Sebelumnya, dalam kesempatan berbeda, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengungkapkan, Presiden SBY yang juga Ketua Dewan Pembina Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi Partai Politik Pendukung Pemerintah Presiden dijadwalkan bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang juga Ketua Harian Setgab.

”Secepatnya, dalam minggu ini,” kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar, kepada wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (7/3/2011).

Kedua pemimpin parpol terbesar di Indonesia tersebut akan berbicara seputar koalisi di pemerintahan. Pasca-usulan Hak Angket Pajak, hubungan antarpartai politik pendukung pemerintah merenggang setelah Partai Golkar dan PKS memilih berbeda suara dengan Partai Demokrat. Kedua partai tersebut juga bersimpang jalan saat pengambilan keputusan mengenai usulan Hak Angket Pajak Kasus Bank Century. Presiden Yudhoyono tengah memikirkan evaluasi serius untuk menata ulang koalisi.


Baca juga Priyo dan Lily, Politisi Terpopuler

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

    Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

    Nasional
    Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

    Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

    Nasional
    Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

    Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

    Nasional
    Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

    Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

    Nasional
    Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

    Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

    Nasional
    Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

    Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

    Nasional
    Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

    Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

    Nasional
    Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

    Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

    Nasional
    Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

    Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

    Nasional
    Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

    Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

    Nasional
    KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

    KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

    Nasional
    Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

    Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

    Nasional
    Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

    Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

    Nasional
    Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

    Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

    Nasional
    Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

    Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com