Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Terlihat Antusias Sekali...

Kompas.com - 09/12/2010, 09:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan tim investigasi internal dugaan suap dan pemerasan oleh hakim MK akan menggelar keterangan pers mengenai hasil temuan tim, Kamis (9/12/2010).

Kemarin Mahfud mengatakan, keterangan pers yang akan diikuti juga oleh anggota tim, yakni pengamat hukum tata negara Refly Harun dan Sadli Isra, advokat senior Adnan Buyung Nasution, aktivis hukum Bambang Widjojanto, dan anggota Dewan Pers Bambang Harimurti, ini semula dijadwalkan pukul 09.00, tetapi pihak humas mengatakan akan digelar pada pukul 09.30.

Semula para jurnalis sudah menunggu di Lantai XV Gedung MK, yang berdampingan dengan ruang kerja Mahfud sebagai Ketua MK, sejak pukul 09.00. Namun, sekitar pukul 09.10 Mahfud tergopoh-gopoh menuju ruang tempat keterangan pers akan berlangsung.

"Mana televisi yang mau live? Gak jadi ya?" tutur pria asli Jawa Timur ini kepada sejumlah media cetak dan elektronik merujuk pada dua televisi swasta besar yang akan menayangkan momen ini secara langsung.

Seorang jurnalis televisi lainnya mengatakan, kabel untuk siaran langsung dari Satellite News Gathering (SNG) kedua televisi swasta tersebut tidak bisa mencapai lantai XV. Serta-merta Mahfud memerintahkan keterangan pers dipindah ke lantai II, di depan ruang sidang utama MK.

Mahfud tampak bersemangat. Diiringi pula oleh semangat para stafnya untuk memindahkan peralatan untuk keterangan pers. Apa arti dari semangat Mahfud? Berita baik atau buruk? We'll see....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Seorang WNI Meninggal Dunia saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Nasional
    'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

    "Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

    Nasional
    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Nasional
    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

    Nasional
    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Nasional
    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Nasional
    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Nasional
    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Nasional
    'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

    "Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

    Nasional
    Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

    Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com