Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ota: Basrief Tahu Peta Permasalahan

Kompas.com - 26/11/2010, 17:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Basrief Arief dinilai sosok yang tepat untuk menduduki posisi Jaksa Agung lantaran ia mengetahui persis peta permasalahan di tubuh kejaksaan serta tahu bagaimana solusi untuk memperbaiki segala permasalahan itu.

"Jadi saya tidak terlalu khawatir perdebatan orang luar-orang dalam (kejaksaan). Saya cukup optimistis dengan Pak Basrief," ucap Mas Ahmad Santosa alias Ota sebelum bersaksi di sidang terdakwa Haposan Hutagalung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (26/11/2010).

Ota mengatakan, ia mengenal dekat Basrief. Ia mengaku selalu berkomunikasi dengan Basrief ketika mendesain konsep pembaruan kejaksaan saat masa kepemimpinan Jaksa Agung Abdurraham Saleh. Saat itu, Basrief menjabat Wakil Jaksa Agung.

"Sepengetahuan saya, Basrief orang yang sangat disegani dan dihormati oleh jaksa-jaksa. Kedua, Basrief itu orangnya pendengar yang baik. Tidak heran kalau Pak Basrief banyak teman-temannya, termasuk LSM itu teman-teman dia," ungkap Ota.

Dia juga mengatakan, tugas Basrief sangat berat lantaran saat ini kepercayaan masyarakat dengan kejaksaan rendah. Oleh karena itu, kata dia, Basrief dalam waktu dekat harus menarik simpati publik untuk menaikkan kepercayaan masyarakat terhadap kejaksaan.

"Caranya ada dua. Pertama, perkuat pengawasan internal. Perkuat kerja sama dengan Komisi Kejaksaan untuk menindak jaksa-jaksa nakal. Paling penting agar tidak ada penyimpangan dari jaksa-jaksa, Pak Basrief melakukan profile assesment terhadap kajati-kajati karena kajati (kepala kejaksaan tinggi) yang menjadi teladan bagi anak buahnya di wilayah-wilayah," harapnya.

"Yang kedua, fokus dan konsentrasi pada penanganan perkara-perkara yang menjadi sorotan publik. Kejaksaan harus mampu untuk memenuhi harapan masyarakat dan jangan kinerjanya di bawah KPK. Jadi, dalam penanganan Tipikor harus mampu menunjukkan kepada masyarakat, kejaksaan juga bisa menangani Tipikor tanpa pandang bulu. Tentunya penanganan terhadap Gayus juga penting peranannya," tambah dia.

Selain itu, kata Ota, Basrief harus menjaga independensi sebagai Jaksa Agung. "Sanggup untuk tidak menoleransi intervensi, baik dari kekuasaan eksekutif, legislatif, maupun dari dunia usaha," tambah Ota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com