Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patrialis: Seleksi Majikan bagi TKI

Kompas.com - 19/11/2010, 13:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar mengatakan, dirinya mengutuk tindakan kekejaman yang dilakukan terhadap TKI asal Indonesia, Sumiati binti Salan Mustapa (23) oleh keluarga Khaled Salem Al-Khamimisering di Madinah, Arab Saudi.

Ke depan, Patrialis menekankan pentingnya seleksi majikan bagi para TKI. "Penting adanya seleksi majikan yang akan mempekerjakan tenaga kerja Indonesia. Penting diketahui, (majikan) itu sakit syaraf atau...," kata Patrialis tak menyelesaikan kalimatnya kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (19/11/2010).

Jadi, sambung Patrialis, setiap majikan yang hendak mempekerjakan TKI, harus memeroleh rekomendasi dari pemerintah negara setempat. Pemerintah setempat dinilai perlu mengetahui kecocokan antara majikan dengan TKI. Patrialis meminta para majikan jangan menganggap pembantu sebagai budak, tetapi sebagai mitra dalam rumah tangga.

Hari ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat terbatas membahas persolan TKI. Wacana mengenai TKI kembali mengemuka setelah seorang TKI di Madinah, Sumiati, disiksa majikannya. Hampir semua bagian tubuh, wajah, dan kedua kakinya mengalami luka-luka.

Media massa setempat memberitakan bahwa Sumiati mengalami luka bakar di beberapa titik, kedua kaki nyaris lumpuh, kulit tubuh dan kepala terkelupas, tulang jari tengah tangan retak, dan alis mata rusak. Yang paling mengenaskan adalah bagian atas bibirnya dipotong.

Sumiati (23) merupakan TKI asal Dompu, Bima, Nusa Tenggara Barat. Sejak bekerja pada 18 Juli 2010, Sumiati kerap menerima penyiksaan dari istri dan anak majikannya. Kasus ini membuat Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi melakukan dialog khusus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com