Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paskah Minta Asas Praduga Tak Bersalah

Kompas.com - 11/10/2010, 17:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, meminta kepada semua pihak untuk menegakkan asas praduga tak bersalah dalam kasus suap cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Pasalnya, motif kasus ini masih dinilai tidak jelas.

"Yang jelas saya minta, asas praduga tidak bersalah tetap kita pegang, apalagi kasus TC motifnya belum jelas," ujar Paskah seusai menjalani pemeriksaan selama tiga jam, Senin (11/10/2010) di Gedung KPK, Jakarta.

Ia mengungkapkan, pemeriksaannya kali ini sebagai saksi untuk para tersangka dalam kasus suap cek perjalanan dari Fraksi Golkar yang berjumlah 10 orang. "Materinya ini untuk kesaksian, tidak ada materi substansial kepada saya. Kalau materi kesaksian untuk teman-teman saya dari Golkar. Kurang etis kalau saya sampaikan," ungkap Paskah.

Selain itu, Paskah berharap tidak ada lagi menteri di era Susilo Bambang Yudhoyono yang terjerat kasus hukum. "Saya ini adalah tersangka yang ketiga mantan menteri Pak SBY. Pertama, Pak Yusril di Kejagung. Kedua, Pak BC (Bachtiar Chamsyah), Ketiga, saya. Kalau Megawati ada empat, Said Agil, Suyudi, Pak Rohmin, dan Hari Sabarno. Mudah-mudahan tidak ada lagi," ujarnya. Untuk menindaklanjuti statusnya sebagai tersangka tersebut, Paskah akan melakukan upaya hukum dengan tim dan rekan-rekannya dari Golkar.

Sebagai informasi, Paskah Suzetta diduga menerima suap berupa cek perjalanan senilai Rp 600 juta. Saat pemilihan Deputi Gubernur Senior BI, Paskah merupakan Ketua Poksi Fraksi Partai Golkar di Komisi IX DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com