Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Kosasih Beberkan Rekayasa Uang

Kompas.com - 04/10/2010, 18:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Andi Kosasih membeberkan rekayasa asal-usul uang Rp 28 miliar yang pernah dia akui sebagai miliknya. Menurut Andi, rekayasa kepemilikan uang dalam rekening yang diblokir penyidik Bareskrim Polri itu diatur oleh Haposan Hutagalung.

Andi saat bersaksi di sidang terdakwa Gayus Halomoan Tambunan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (4/10/2010), mengatakan, awalnya ia diminta Haposan bertemu di Hotel Sultan, Jaksel. Di restoran di dalam hotel, Haposan meminta tolong Andi agar mengakui bahwa ia adalah pemilik uang. "Kalau sama bos (Andi) mengakui (uang) itu masuk akal," ucap Andi menirukan perkataan Haposan.

Saat itu, kata Andi, Haposan tidak banyak menjelaskan tentang uang. Andi mengaku tidak tahu soal berapa jumlah uang, siapa pemilik uang, dan lain-lain. Setelah itu, Andi dibawa ke salah satu kamar di hotel. Di dalam sudah ada lima orang. Andi mengaku tidak banyak tahu soal pembicaraan di dalam kamar. Menurut Andi, saat itu Haposan meminta Lambertus untuk membuat konsep perjanjian kerja sama. "Saya langsung pulang," kata dia.

Seminggu kemudian, tambah Andi, ia diminta Haposan untuk datang ke kantor Haposan di Gedung Patra Jasa di Kuningan untuk menandatangani kerja sama yang berisi pengadaan tanah seluas 2 hektar. Peristiwa penandatanganan itu dihadiri pula oleh Lambertus dan Gayus. "Surat itu sudah jadi. Saya dan Gayus tanda tangan," ucap Andi.

Andi kembali diminta hadir oleh Haposan di Hotel Kartika Chandra, Jaksel. Gayus, Haposan, Lambertus, Kompol Arafat Enanie, dan Ajun Komisaris Sri Sumartini turut hadir. "Perjanjian yang lama diubah. Angka-angkanya diubah. Seolah-olah saya berikan uang kepada Gayus jumlahnya 2,8 juta dollar AS. Di situ dibuat enam kuitansi (seolah-olah penyerahan uang dari dia ke Gayus). Saya dan Gayus tanda tangan," paparnya.

"Siapa yang buat surat perjanjian baru?" tanya hakim. "Saat itu saya lihat Ibu Tini dan Arafat ngetik, tapi saya enggak tahu siapa yang ketik (surat perjanjian)," jawab Andi.

"Apa isi perjanjian itu benar?" tanya hakim. "Tidak benar," jawab Andi. "Jadi saudara bohong saat itu?" tanya hakim. "Iya, cukup sekali (bohong)," timpal Andi dan disambut tawa pengunjung.

Setelah itu, lanjutnya, ia diperiksa Arafat sebagai saksi terkait perjanjian itu di Bareskrim Polri. Andi juga mengaku pernah diperiksa oleh AKB Mardiyani terkait perjanjian itu. Lantaran tidak bisa menjawab pertanyaan Mardiyani, ia lalu menelpon Haposan. "Enggak lama, Haposan SMS bilang 'aman bos'," ungkap Andi.

Haposan, tambah Andi, juga pernah memintanya menandatangani surat permohonan pembukaan pemblokiran rekening Gayus untuk diserahkan kepada penyidik. Setelah itu, Andi tahu bahwa pemblokiran dibuka pada Desember 2009.

Andi mengaku pernah dijanjikan uang oleh Haposan. Namun, sampai peblokiran dibuka, ia mengaku tidak menerima uang, baik dari Haposan maupun Gayus. "Saya tidak pernah menikmati apa pun. Saya bisa bertanggung jawab sampai anak cucu saya," ucap Andi.

"Lalu kenapa saudara mau bantu?" tanya Adnan Buyung, pengacara Gayus. "Saya berteman baik sama Haposan," timpal Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com