Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan RI-Malaysia dalam Bahaya

Kompas.com - 23/08/2010, 13:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Berbagai kasus yang terjadi antara RI-Malaysia yang menjadi sorotan media di Indonesia dan diulang-ulang penayangannya telah mengubah persepsi mayoritas publik Indonesia menjadi sangat negatif terhadap Malaysia.

Jika tidak ada upaya serius untuk memperbaikinya, kondisi itu berpotensi menciptakan konfrontasi jilid II antar RI-Malaysia pasca-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Hasil survei mahasiswa FISIP UI yang dipublikasikan Maret 2010 menyebutkan, 48 persen mahasiswa FISIP UI menganggap Malaysia sebagai ancaman terhadap Indonesia," ujar Musni Umar, Juru Bicara Eminent Persons Group (EPG) Indonesia-Malaysia kepada Kompas di Jakarta, Senin (23/8/2010).

Jika survei itu dihubungkan dengan polling pendapat harian Republika yang diunduh 23 Agustus 2010, dengan pertanyaan: Siapakah negara tetangga yang menurut Anda paling tidak bersahabat terhadap Indonesia? Dari 7 negara tetangga seperti Australia, Singapura, Brunai Darussalam, dan Filipina, sebanyak 3.607 suara (72,91 persen) dari 4.947 suara, memberi tanggapan bahwa Malaysia sebagai negara paling tidak bersahabat.

Hal itu, menurut Musni Umar, mencerminkan perasaan mayoritas publik Indonesia yang tidak suka atau benci kepada Malaysia. "Anehnya, perasaan mayoritas publik Indonesia itu tidak diketahui masyarakat Malaysia. Dalam peluncuran buku Membangkitkan Memori Kolektif Kesejarahan Indonesia-Malaysia, 19 Mei 2010 di Wisma Sejarah Malaysia, Kuala Lumpur, saya memberi tahu hasil survei mahasiswa UI kepada Tan Sri Abdul Halim, anggota EPG Indonesia-Malaysia dan beberapa sejarawan terkemuka di Malaysia, mereka terkejut dan heran," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com