Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Saatnya Kita Pakai Nuklir

Kompas.com - 19/08/2010, 20:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun Indonesia kaya dengan sumber daya alam dan energi, tetapi jangan sampai melewatkan energi nuklir sebagai sumber daya energi alternatif, khususnya untuk listrik. Hal itu ditegaskan Wakil Presiden Boediono, saat menjawab pertanyaan peserta Program Pendidikan Regular Angkatan (PPRA) ke-XLIV Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (19/8/2010).

Dalam acara pembekalan oleh Wapres Boediono itu hadir Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto dan Gubernur Lemhannas Muladi serta 100 peserta PPRA Lemhannas. "Jangan terlena dengan banyaknya sumber daya alam dan energi yang tersedia. Kita akan memanfaatkan energi nuklir semaksimal mungkin," ujar Wapres Boediono.

Sebelumnya, seorang peserta menanyakan tindak lanjut pembangunan reaktor nuklir di Indonesia. Wapres Boediono, pada 12-13 April lalu, mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri Nuclear Security Summit di Washington DC, Amerika Serikat.

"Ini (nuklir) adalah teknologi yang tidak bisa tidak harus dikuasai. Tidak bisa tidak. Karena itu, penguasaannya jangan sampai dilewatkan begitu saja. Ke depan, itu (pemakaiannya) sangat jelas," tambah Wapres.

Menurut dia, di sejumlah negara maju, kebangkitan kembali dari reaktor nuklir sudah terlihat. "Risiko itu tetap ada. Dalam hidup ini, semua berisiko. Mulai dari batu bara dan juga gas. Jadi, masalah reaktor nuklir harus dipelajari dengan benar-benar," lanjutnya.

Ditambahkan oleh Wapres Boediono, energi nuklir memang mahal. Akan tetapi, pembiayaannya bisa murah jika teknologinya dikuasai. Tentang kapan waktunya reaktor nuklir untuk tujuan penyediaan energi direalisasikan, Wapres Boediono menjawab, "Saya akan melihatnya sejalan dengan perkembangan beberapa tahun ke depan. Namun, intinya, kita harus melakukan ini dengan memperkuat kemampuan kita sendiri dulu."

Akan tetapi, diakui Wapres Boediono, waktunya tidak bisa ditentukan dengan pasti sekarang ini. "Namun, kita akan berusaha sampai suatu saat di tempat yang kita sepakati bersama lokasinya, kita akan bangun reaktor nuklir untuk tujuan pembangkit listrik. Ini adalah cita-cita yang akan kita teruskan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com