Butuh Presiden Panutan, Bukan Manutan

JAKARTA, KOMPAS.com — Adhie Massardi dari Gerakan Indonesia Bersih mengingatkan bahwa bangsa ini membutuhkan presiden yang bisa menjadi panutan dan bukan manutan alias suka menuruti orang. Kalau manutannya pada keinginan rakyat, maka itu akan sangat baik. Namun, kenyataan yang sering terjadi adalah presiden terkesan manut pada kehendak asing.

"Inilah kesan saya pada pemimpin negeri ini, apalagi dalam kasus penangkapan petugas DKP oleh Kepolisian Diraja Malaysia. Mereka menunaikan tugas dan kewajibannya untuk menjaga kekayaan laut di Tanah Air dan berhasil menangkap pencuri, kok tega-teganya pemimpin negeri ini membarter mereka dengan maling yang sudah mereka tangkap," ujarnya.

Menurut Adhie, bangsa ini harus sadar bahwa negerinya bisa hancur jika pemimpinnya tidak melindungi pejabat negara yang sudah menjalankan tugasnya dengan baik untuk melindungi kekayaan alam Indonesia.

"Negeri ini akan hancur kalau pemimpinnya tidak melindungi rakyat dan kedaulatan bangsa dan negaranya. Negeri ini akan hancur jika pemimpinnya tetap bisa tertawa ketika harga diri negara dihinakan," ujarnya.