Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menantikan Kabinet yang Berbunyi...

Kompas.com - 29/06/2010, 09:08 WIB

Oleh: J Osdar

KOMPAS.com — Sabtu (26/6/2010) siang, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih baru tiba di Jakarta setelah melakukan perjalanan kerja ke Gorontalo. Seorang wartawan menyapa wanita yang dahulu sering disapa dengan nama Enny ini. ”Bolehkah saya memanggil Ibu Menteri dengan sebutan dokter saja?” Enny menjawab, ”Boleh. Itu panggilan untuk pendekatan profesional.”

Sebelum dilantik menjadi salah seorang menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu II, dokter Enny pernah masuk Istana Presiden di Jakarta. Ia tidak tahu yang dimasukinya itu Istana Negara atau Istana Merdeka.

”Sampai sekarang kalau saya masuk ke kawasan Istana Presiden sangat tergantung pada ajudan saya,” ujar dokter kelahiran Jakarta, 1 Februari 1955, ini dari keluarga Prof Dr Sudjiran Resosudarmo, Rektor Institut Keguruan Ilmu Pendidikan Jakarta 1980-1984, dengan Satimah Mardjana. Kedua orangtuanya ini telah wafat. Enny adalah anak kedua dari enam bersaudara.

Ketika awal menjadi menteri, Enny belum kenal sebagian besar anggota kabinet lainnya. ”Saya membeli lembaran daftar nama dan foto anggota Kabinet Indonesia Bersatu II atau KIB II di pinggir jalan. Saya menghafalkan nama dan wajah mereka dari situ,” ujar istri dokter Reanny Mamahit itu.

”Sekarang anggota kabinet sudah solid dan kompak. Dalam sidang kabinet saya duduk dekat Muhaimin Iskandar, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dengan Beliau, saya sering saling bertanya tentang apa yang kami catat dari sidang kabinet,” kata ibu dari tiga orang anak yang telah dewasa ini.

Meneliti pelacuran

Beberapa tahun silam, ketika masih sebagai seorang mahasiswi kedokteran Universitas Indonesia, Enny pernah mendatangi kawasan pelacuran Bongkaran di Tanah Abang. Beberapa tahun kemudian sebagai dokter muda, Enny mengadakan penelitian cukup lama di kawasan pelacuran Jakarta, Kramat Tunggak. Dari penelitian ini, Enny menulis buku berjudul Perempuan Perempuan Kramat Tunggak. Pengalaman yang dahsyat sekali.

Kramat Tunggak waktu itu adalah bagian dari koreng masyarakat Indonesia yang miskin dan sakit. Kompleks pelacuran Kramat Tunggak kini sudah ditiadakan. Tetapi, kemiskinan, penyakit dengan kompleksitas masalahnya, masih terus ada.

Dokter Enny, berceritalah kepada anggota kabinet lainnya tentang pengalaman itu. Siapa tahu pengalaman ini membuat rekan-rekan dokter Enny di kabinet berbunyi untuk bangsa yang sedang didera sejuta masalah dan sakit ini.

Dokter Enny, ingat Alia? Dia wanita pelacur dan sahabat dokter yang entah di mana sekarang. Ia dan jutaan orang sebangsanya kini juga menanti apa yang Anda lakukan saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com