Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepergian KH Abdurrahman Wahid Kehilangan Besar Bangsa

Kompas.com - 30/12/2009, 21:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Sejumlah tokoh menyatakan kepergian KH Abdurrahman Wahid, yang wafat Rabu (30/12/2009) petang tadi saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), sebagai kehilangan besar. Tidak hanya bagi mereka masing-masing, melainkan juga terhadap bangsa dan negara ini.

Pernyataan kehilangan dan duka cita disampaikan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafii Ma'arif dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto saat dihubungi terpisah.

"Kita sebagai bangsa sangat kehilangan. KH Abdurrahman Wahid sangat berjasa bagi bangsa ini terutama dalam konteks demokratisasi dan juga mempercepat proses mengeluarkan pengaruh militer dalam perpolitikan kita. Banyak sekali jasa beliau terlepas dari sosoknya yang kontroversial," ujar Syafii.

Syafii memaparkan, Abdurrahman adalah mitranya berdiskusi tentang segala hal, termasuk soal masalah-masalah bangsa. Walau berbeda pendapat dan pemikiran, Syafii mengaku dirinya dan Abdurrahman saling menghormati. Syafii juga mengaku salut dengan kebiasaan Abdurrahman bersilaturahmi, yang menurutnya juga menjadi salah satu kelebihannya dan sepatutnya ditiru banyak kalangan.

"Cara berpikirnya sangat maju. Karena jasa Abdurrahman, Konghucu diakui sebagai salah satu agama resmi di Indonesia. Ke depan kita harus berupaya meneruskan dan mengembangkan ide-ide bagusnya seperti demokrasi dan pluralisme. Tanpa semua itu Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika tidak akan ada artinya," ujar Syafii.

Lebih lanjut Syafii mengaku sangat yakin ide-ide Abdurrahman tentang pluralisme dan demokrasi tidak akan pernah pupus karena banyak murid, pendukung, dan penerus Abdurrahman yang akan melanjutkan semua ide tersebut.

Bapak bangsa

Dihubungi terpisah, Prabowo juga mengaku sangat kehilangan atas wafatnya Abdurrahman. Dia mengaku telah mengganggap Abdurrahman tidak hanya sebagai sahabat yang baik, juga sebagai guru dan bapak bangsa.

"Beliau seorang pemimpin umat Islam namun juga berwawasan kebangsaan dan sangat moderat. Sebagai pemikir beliau sangat brilian, memang disayangkan ada sejumlah kendala fisik dialami beliau di saat-saat terakhir. Namun pemikirannya sangat cemerlang," ujar Prabowo.

Prabowo mengaku sangat dekat dengan sosok Abdurrahman, bahkan sejak dirinya masih kecil, mengingat kediaman keluarga Prabowo di kawasan Matraman, Jakarta Pusat, saling bertetangga dengan kediaman Abdurrahman.

Kedekatannya dengan Abdurrahman, tambah Prabowo, juga terjadi ketika dalam kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden beberapa waktu lalu KH Abdurrahman Wahid berkampanye untuk Prabowo, yang saat itu dipasangkan dengan Megawati Soekarnoputri.

"Beliau mewariskan sifat inklusif dalam sosoknya, yang sebagai pemimpin umat Islam tapi juga bisa diterima di banyak golongan. Sebagai guru bangsa beliau bisa jadi pengayom sekaligus guru bangsa bagi semua unsur di Indonesia. Hal itu yang membuat saya sangat terkesan. Pemikirannya sangat berani walau kadang sulit diikuti," ujar Prabowo.

Lebih lanjut Prabowo mengaku terakhir bertemu dan berbincang-bincang dengan Abdurrahman saat pernikahan putra keduanya beberapa waktu lalu. Saat itu tambah Prabowo, dia sempat menemani Abdurrahman di dalam kamar dan bahkan sempat bersenda gurau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com