Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada RUU Pengadilan Tipikor

Kompas.com - 17/09/2009, 13:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Masyarakat sipil tidak boleh berpuas diri dulu dengan dihentikannya pembahasan Rancangan Undang-Undang Rahasia Negara oleh DPR karena pemerintah sebagai inisiator RUU tersebut telah menariknya, diwakili oleh Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono. "Masih ada RUU Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) yang masih belum aman," kata Agus Sudibyo, Deputi Direktur Yayasan Sains Estetika dan Teknologi, dalam diskusi di Jakarta, Kamis (17/9).

Menurutnya, RUU Rahasia Negara dan RUU Pengadilan Tipikor adalah satu paket dalam membentuk pemerintahan yang bagus dan bersih. Sebuah pemerintah yang menjamin kebebasan berdemokrasi dan berekspresi. "Untuk itu, masyarakat sipil harus terlibat dan dilibatkan secara substansial, baik dalam proses legislasi maupun menyangkut content-nya," kata Agus.

Terkait dengan RUU Tipikor, ia berpendapat tampaknya ada angin segar. Sebab, Partai Demokrat memberi sinyal supaya pembahasan RUU yang masih bernuansa pengerdilan KPK ini tidak terburu-buru. "Kami terus berjuang supaya pemangkasan KPK melalui UU tidak berhasil," tutur Agus.

Namun, masalahnya, katanya, terletak pada legalitas Pengadilan Tipikor. Memang ada wacana untuk diterbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang. Namun, itu tidak ideal. "Memang dilematis. Namun, kami berharap RUU tipikor nantinya dapat memperkuat legitimasi KPK dan memperkuat legitimasi Pengadilan Tipikor," ujar Agus Sudibyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com