Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW: Polisi Terkesan Mencari-cari Kesalahan KPK

Kompas.com - 11/09/2009, 11:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) mendapat kesan pihak kepolisian mencari-cari kesalahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pemeriksaan empat Wakil Ketua KPK yang Jumat (11/9) pagi ini dihadirkan di Mabes Polri.

"Kami menduga ada usaha pelemahan KPK. Polri tidak boleh mencari-mencari kesalahan karena masyarakat Indonesia akan marah," kata Febri Diansyah, peneliti bidang hukum ICM, di Jakarta, Jumat (11/9). Menurut Febri, sebelum ini Polri sudah berusaha menggoyang KPK dengan mempersoalkan kewenangan KPK dalam menyadap telepon dan dugaan pimpinan KPK menerima suap dalam kasus Masaro Radiokom.

"Keduanya tidak terbukti, dan sekarang polisi mencoba masuk dari dugaan penyalahgunaan wewenang KPK yang mengeluarkan surat pencekalan (terhadap tersangka Anggoro Widjojo)," ungkapnya.

Dugaan pelemahan lembaga antikorupsi di Indonesia ini, menurut Febri, juga dilakukan oleh Ketua KPK non-aktif Antasari Azhar, melalui testimoni yang menyebut ada beberapa oknum KPK bertemu dengan Anggoro dan menerima suap. "Kami curiga Antasari ingin menggigit balik KPK melalui oknum kepolisian," tutur Febri.

Selanjutnya, ia juga meyoroti peran Presiden RI dan Kapolri yang terkesan membiarkan kasus ini bergulir. Jangan sampai sikap diam ini memberi kesan bahwa mereka menyetujui usaha kepolisian yang diduga melemahkan KPK. "Kami juga khawatir kekuatan politik di bawah presiden juga diam saja," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com