JAKARTA, KOMPAS.com — Jika benar gembong teroris Noordin M Top tewas dalam penggerebekan di Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (8/8), maka salah satu faktor adalah keberuntungan yang tengah berpihak pada pihak kepolisian.
Sebab, bertahun-tahun diintai, Noordin bisa dilumpuhkan hanya berselang 3 minggu pasca-bom Mega Kuningan, aksi terakhir kelompoknya. Demikian dikatakan Pengamat Militer, Andi Widjajanto, saat dihubungi Kompas.com, hari ini.
"Kenapa baru sekarang, ini masalah taktik. Kadang juga karena faktor keberuntungan. Kali ini, sepertinya keberuntungan polisi," kata Andi.
Ia menjelaskan, polisi selama ini tergolong bertindak cepat dalam mengungkap pelaku teror bom. Namun, dalam setiap penyergapan selalu kalah cepat dan Noordin berhasil meloloskan diri.
"Track record Densus dan polisi selama ini kan bisa membongkar dengan cepat. Misalnya, ketika bom 2005, polisi memburu kelompok Noordin 3-4 hari setelah peristiwa, tapi hanya selang beberapa menit Noordin lolos," katanya.
Kemudian, untuk bom Mega Kuningan, menurutnya, cukup mengejutkan sasaran bisa diringkus dalam waktu di bawah satu bulan. Bom Mega Kuningan terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton pada 17 Juli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.